Yogyakarta sering disebut sebagai Kota Gudeg. Gudeg sudah dikenal sebagai makanan khasnya, meskipun di Solo juga ada gudeg yang jadi makanan tradisonal daerahnya, ternyata keduanya memiliki perbedaan, baik dari segi paduan lauk hingga tekstur.
Baca juga: Selama 74 Tahun, Mbah Lindu Meracik Gudeg Khas Yogyakarta
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gudeg hadir dalam dua versi yaitu gudeg kering dan basah. Gudeg kering merupakan gudeg yang setelah direbus kemudian ditiriskan dan "digoreng" tanpa minyak dengan campuran bumbu dan gula merah. Sedangkan gudeg kering memiliki citarasa yang lebih manis ketimbang gudeg basah.
Khusus di daerah Bantul, Yogyakarta ada gudeg lain yang sangat populer, namanya gudeg manggar. Gudeg ini dimasak tidak dengan nangka, melainkan manggar atau putik muda buah kelapa. Menurut beberapa sumber, penggunaan manggar sebagai pengganti nangka konon dilakukan sebagai bentuk perlawanan di masa lalu. Akan tetapi gudeg dengan paduan manggar ini agak sulit di dapatkan dan bisa dikatakan langka.
Baca juga: Suka Gudeg Solo? Ini 5 Tempat yang Wajib Anda Kunjungi!
![]() |
Gudeg Jogja disajikan kering, berbeda dengan gudeg Solo yang cenderung berkuah. Gudeg Jogja juga disajikan dengan daun pisang, kendi atau besek. Selain mengandung sedikit kuah, gudeg Solo juga memiliki variasi pelengkap tambahan berupa gudeg ceker. Umumnya, gudeg khas Solo juga ditambahkan dengan daun singkong atau kacang tholo di dalamnya.
Di Solo, gudeg juga disajikan dengan bubur yang lembut hangat. Tampilannya mirip seperti nasi gudeg, hanya saja nasi diganti dengan bubur yang teksturnya kental mirip dengan bubur sumsum. Dilengkapi dengan telur pindang, sambal goreng krecek, gudeg dan opor ayam.
Racikan gudeg Solo Mbak Yus jadi salah satu menu tradisional yang hari ini disajikan dalam acara pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Rasanya manis dengan paduan gurih enak!
Ikuti perkembangan liputan Jokowi Mantu, klik di sini.
Baca juga: Mbak Yus: Ini Lho Bubur Gudeg Solo Berlauk Opor Ayam Favorit Presiden Jokowi (lus/lus)