Ada alasan ilmiah mengapa makanan yang disajikan di pesawat terasa hambar atau kurang enak. Penyebabnya adalah perubahan kelembaban dan tekanan udara.
Faktanya, berada di ketinggian membuat tekanan udara dan kadar kelembaban semkain menurun. Kombinasi kondisi kering dan tekanan rendah inilah yang membuat sensitivitas indera pengecapan manis dan asin seseorang menurun hingga 30%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dikutip dari Independent (31/10), Fritz Gross selaku Direktur Kuliner di LSG Sky Chefs Asia Pacific mengatakan pilihan makanan terbaik adalah nasi goreng atau stew yaitu daging dan sayuran yang dimasak perlahan.
"Kami bisa mendidihkannya perlahan dan memanaskannya lagi dan lagi, namun hidangan itu tetap stew," ujar Gross.
Sementara nasi goreng, menurut Gross, juga mudah dipanaskan. Meski begitu, konsistensi dan rasanya tetap sama saat dinikmati di ketinggian.
Gross menyebut pasta adalah pilihan buruk. Pasalnya pasta perlu dimasak hingga al dente supaya rasanya enak.
Dalam pekerjaannya, Gross memproduksi lebih dari 30.000 makanan penerbangan untuk maskapai British Airways, United Airlines dan DragonAir.
Baca Juga: Selain Rasanya Kurang Enak, Makanan di Pesawat Juga Tinggi Kalori
![]() |
Guna memastikan semua makanan 100% aman dikonsumsi, Gross menolak menyajikan steak dengan tingkat kematangan medium-rare. Begitu juga dengan ikan dan ayam yang harus dimasaknya dengan suhu tertentu.
Gross menambahkan teknik memasak modern juga tak bisa diaplikasikan saat membuat makanan untuk di pesawat. "Keamanan lebih penting dibanding rasa makanan," komentarnya.
Ia menyarankan agar penumpang pesawat menghindari minum minuman panas karena dispenser air panas di pesawat mungkin jarang dibersihkan.
Kalau mau benar-benar aman, Gross menyarankan untuk sama sekali tidak makan makanan pesawat. "Semuanya berisiko dari saat pesawat lepas landas," pungkas Gross.
(adr/adr)