Kepopuleran fried chicken semakin menjamur dimana-mana. Tidak hanya merek fried chicken global, akan tetapi juga merek lokal. Merek global, tentu Anda sudah tak asing dengan Kentucky Fried Chicken (KFC), McDonalds, A&W Fried Chicken hingga Wendy's. Rata-rata, gerai global ini menjual fried chicken dengan nasi dengan harga yang berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 45.000 per porsinya yang berisi ayam goreng dan juga nasi.
![]() |
Sedangkan untuk merek lokal, Anda bisa menemukan banyak di beberapa daerah di Jakarta. Ada Sabana, D'Besto, Hisana, Orchi, Labbaik, hingga Cheese Chicken. Soal harga, merek fried chicken lokal ini lebih terjangkau. Seporsi fried chicken dengan nasi berkisar antara Rp 11.500 hingga Rp 18.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, bagaimana tanggapan dari penggemar fried chicken? Idna, salah satu mahasiswi dari kampus negeri terkenal di Jakarta berpendapat bahwa, "Aku penggemar fried chicken. Kalau merek global, suka semua sih kaya McDonald's, A&W dan KFC. Karena tergantung mood mau jenis ayam yang kaya apa. Kalau mau yang agak basah pilihnya McDonald's, kalau garing KFC tapi kalau mau gurih tepung endol ya A&W," tuturnya.
Idna menambahkan bahwa kalau yang lokal seringnya nyoba D'Besto. "Suka karena murah tapi kualitasnya mirip-mirip sama brand global gitu." ungkap Idna.
![]() |
Berbeda dengan Elea yang mengaku menjadi penggemar fried chicken. "Pada dasarnya suka ayam goreng tepung jadi yang franchise lokal maupun luar sama-sama suka. Tapi kebanyakan fried chicken luar sepertinya punya bahan dan cara pengolahan lebih baik sehingga rasanya juga lebih enak. Sausnya biasanya lebih enak," jelas Elea.
"Pernah coba beberapa fried chicken lokal tapi yang paling diingat yaitu Sabana dan D'Besto. Suka Sabana karena rasanya lebih gurih mirip fried chicken favorit dari McDonald's," tutur Elea.
Baca juga: Ada 3 Cara Makan Fried Chicken, Anda Tim yang Mana?
(lus/odi)