Menurut Rocketnews24, di Jepang, ikan yang disiapkan untuk dikonsumsi biasanya dipotong melalui metode yang disebut dengan ikejime. Secara sederhana, teknik pemotongan hewan ini dimulai dari bagian dalam otak ikan dan jika dilakukan dengan benar, kematian otak akan terjadi seketika dan pada dasarnya tidak menimbulkan rasa sakit.
Metode ikejime juga jauh lebih cepat daripada metode alternatif seperti memotong tenggorokan ikan yang justru membuat sang pemotong harus berusaha untuk memutuskan koneksi saraf ikan. Jika cara memotong tidak sempurna, makan justru hal ini bisa saja terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di dalam videonya, beberapa kali seorang wanita mengatakan itu adalah ikan jenis buri atau tuna kuning. "Kekuatan hidup ikan ini sangat luar biasa," tulis Suzuki dalam unggahan video di Twitternya.
Seperti yang ditunjukkan oleh pengguna Twitter Kaishida Ueda, iya berkomentar bahwa saraf ikan belum benar-benar dianggap tidak aktif dan lonjakan ikan itu akan membuat daging ikan memar sehingga dapat merusak rasa dan tekstur.
Dengan tubuh yang tidak lagi terhubung dengan otak, tidak mungkin ada rasa sakit yang dirasakan, namun Ueda tetap menegaskan akan jauh lebih baik untuk melakukan metode ikejime untuk mencegah postmortem yang dramatis seperti ini.
(adr/odi)魚の生命力が凄い pic.twitter.com/LjoIO3609n
— 鈴木豊 Yutaka Suzuki (@Q57OUPrpy8OZaWt) July 5, 2017