Perdebatan antara vegetarian ekstrem dengan konsumen daging terus terjadi. Kali ini ada kelompok vegetarian heboh setelah melihat daging potong yang bergerak.
Memiliki pegangan hidup dan ide yang berbeda-beda membuat beberapa kelompok kerap bersinggungan. Adapun yang akhir-akhir ini marak terjadi ialah pegiat vegetarian dan vegan yang menyindir konsumen daging hewan.
Bagi sebagian pelaku vegetarian dan vegan, konsumsi hewan termasuk bagian dari aksi kekerasan. Sementara hanya mengonsumsi tumbuhan dianggap sebagai cara menyelamatkan bumi dari kerusakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayang, pelaku vegetarian yang ekstrem justru secara terang-terangan tak gentar menyerang konsumen daging hewan. Apalagi setelah melihat sebuah video yang sampai membuat pelaku komunitas vegetarian ini menyebut konsumsi daging berbahaya.
Baca juga: Gokil! Ikan Kerapu Seberat 128 Kg Ludes Terjual Kurang dari 20 Menit
![]() |
Unilad (20/1) menyebut ada sebuah video lawas yang telah diunggah pada 2023 kembali disoroti. Terutama oleh pelaku vegetarian. Dalam video singkat tersebut tampak penampilan sepotong daging sapi yang dianggap mengerikan.
Pasalnya daging yang sudah dipotong itu terlihat masih bergerak pada beberapa permukaannya. Seolah daging itu masih hidup dan tak layak untuk dikonsumsi.
Banyak netizen yang mengaku ikut merasa ngeri setelah melihatnya. Bahkan sebagian ada yang sampai berpikir bahwa pilihannya sebagai vegetarian sudah paling tepat.
Padahal fenomena tersebut bukanlah hal yang langka terjadi. Hal ini disebut kejang daging atau meat spasming yang awam terjadi pada daging potong segar.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Tea Room, Tea House, dan Tea Shop
![]() |
Salah satu kondisi pemicunya adalah ketika daging segar diberi taburan atau menyentuh garam. Saraf yang ada di dalam daging lantas langsung bereaksi dengan pergerakan.
"Sistem saraf pusat pada daging mungkin sudah hilang, tetapi ujung saraf tepi masih ada. Natrium (dalam garam) yang kemudian mengaktifkannya dan menyebabkan otot mengalami kejang. Hal ini terjadi pada daging yang benar-benar segar, dan tanpa oksigen atau pasokan darah. Hal ini tidak akan berlangsung lama," ujar Dr. Myro Figura selaku ahli anestesi.
Hal ini juga didukung pernyataan dari Agriculture and Horticulture Development Board (AHBD). Adanya faktor pasca penyembelihan daging yang dapat memengaruhi kualitas daging merah menjadi salah satu alasannya.
Namun kondisi ini bukanlah faktor yang membuat daging merah tak layak makan. Pada praktik penyembelihan hewan saat Idul Adha sekalipun hal serupa seringkali terjadi.
(dfl/odi)