Ikan Malung Sepanjang 1 Meter dari Jambi Bisa Diolah Jadi Sajian Lezat

Ekspedisi Langit Nusantara

Ikan Malung Sepanjang 1 Meter dari Jambi Bisa Diolah Jadi Sajian Lezat

msa - detikFood
Sabtu, 23 Apr 2016 15:51 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Jambi juga punya ikan unik. Ikan malung yang panjangnya mencapai 1 meter bisa diolah jadi berbagai makanan.

Mungkin selama ini orang lebih banyak mengenal makanan yang ada di kota Jambi. Padahal masih ada kuliner lainnya dari Provinsi Jambi.

Beberapa waktu lalu kami sempat melihat ragam hidangan unik kreasi warga Kabupaten Tanjung Jabung Barat di festival kuliner. Sebelumnya, nama kabupaten ini masih asing di telinga kami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal jaringan cepat internet, kami pun mendapat informasi lebih banyak mengenai Tanjung Jabung Barat. Kabupaten yang beribukota di Kuala Tungkal ini memiliki hasil laut beragam. Seperti ikan malung yang ada di sekitar laut Kuala Tungkal.


Ikan malung merupakan jenis ikan laut berbentuk pipih dan panjang. Ukurannya bisa mencapai 1,5 meter. Sayangnya hasil laut itu masih jarang dikonsumsi dan dimanfaatkan masyarakat.

Sebenarnya ikan enak diolah menjadi bakaran atau goreng. Bisa juga dibuat bakso ikan, kerupuk ataupun gulai.

Kami sempat menemui olahan ikan malung bakar sepanjang 1 meter. Menurut Slamet, juru masak dari Jambi yang mengolah ikan, pembuatannya sama seperti ikan biasa.

Awalnya ikan dibersihkan dan diberi air jeruk nipis agar tak amis. Isi perut ikan juga dikeluarkan sebelum pengolahan.

Kemudian baru diberi bumbu dari bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri dan garam. Karena panjang, ikan perlu dipanggang di arang yang dibuat secara khusus seukurannya. Prosesnya pun bisa 2 jam.

Saat dimakan, daging ikan ini terasa empuk enak. Meski begitu, perlu sedikit berhati-hati dengan duri kecil dalam daging ikan.

Keunikan lainnya dari ikan malung adalah keberadaan gelembung atau pelampung ikan dari bagian perut. Gelembung ikan yang punya nama pelupo ini memiliki ukuran panjang dan berwarna putih gading transparan.


Gelembung tidak dibuang saat membersihkan ikan. Justru bagian ini paling banyak dicari di sana daripada konsumsi daging ikan malung. Sebab dipakai orang Tionghoa untuk obat. Bahkan sampai diekspor ke China.

Gelembung ikan pun harganya jauh lebih mahal dibanding ikan malung. Bisa sampai Rp 2-7 juta per kilogram!

Tapi pelupo yang sudah dikeringkan itu bisa dimanfaatkan untuk olahan makanan juga. Misalnya gorengan atau isian sup. Setelah diolah, pelupo yang kering kaku jadi lunak dan agak kenyal.



Nah, jika mampir ke Tanjung Jabung Barat coba cari olahan ikan malung. Lokasi wilayah ini tentu dapat dicari menggunakan jaringan cepat.

"Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia."  (msa/odi)

Hide Ads