Beberapa industri rumahan di Jawa Tengah dan Jawa Timur memproduksi keripik jamur secara massal. Jamur yang digunakan umumnya jamur tiram, jamur kuping, dan jamur merang. Disamping mudah didapat, ketiga jenis jamur tersebut mudah dibudidayakan sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamur yang digunakan adalah jamur tiram hasil budidaya sendiri. Industri rumahan ini punyaruangan khusus bercahaya minim sebagai media tumbuh jamur. Setiap panen, para pegawai akan berkeliling membawa karung untuk mengambiljamur tiram yang sudah bisa diolah.
Lembaran jamur tiram yang lebar kemudian disuwir hingga berukuran lebih kecil. Setelah itu, jamur akan direbus dalam air mendidih untuk membersihkan seluruh permukaannya. Selesai direbus, jamur dicuci kembali dibawah air keran mengalir.
Untuk menghilangkan kandungan air, jamur dimasukkan dalam mesin dryer selama beberapa menit hingga benar-benar kering. Langkah selanjutnya adalah membaluri permukaan jamur dengan telur mentah dan bumbu halus yang sudah dibuat. Bumbu halus terbuat dari kemiri, bawang putih, garam, dan ketumbar.
Setelah tercampur rata dengan telur dan bumbu, jamur ditaburi tepung terigu cukup banyak hingga permukaannya kering dan tidak menempel satu sama lain. Setelah itu, jamur digoreng dalam minyak panas hingga seluruh bagiannya terendam.
Beberapa pegawai industri rumahan ini terlihat cekatan membolak-balikkan jamur agar matang merata. Jamur yang sudah berwarna kecokelatan kemudian diangkat dan dimasukkan dalam mesin vacuum drying untuk meniriskan kandungan minyak didalamnya.
Setelah kering sempurna, jamur siap dikemas dalam kemasan plastik transparan berukuran 180-220 gram. Keripik jamur akan didistribusikan ke daerah lain di sekitar Sidoarjo.
Pemilik Keripik Jamur Tiram Kurnia menuturkan produknya telah diuji coba oleh Dinas Kesehatan setempat. Selain sehat, camilan yang satu ini disukai banyak orang karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah.
(adr/odi)