Kecipir dan Daun Labu Siam, Meski Kurang Populer tetapi Murah dan Bergizi

Menu Sehat dan Hemat

Kecipir dan Daun Labu Siam, Meski Kurang Populer tetapi Murah dan Bergizi

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 21 Agu 2015 12:52 WIB
Kecipir dan Daun Labu Siam, Meski Kurang Populer tetapi Murah dan Bergizi
Foto: Thinkstock
Jakarta - Konsumsi sayur setiap hari penting untuk menjaga kesehatan. Bila bosan dengan bayam atau kangkung, coba buat olahan sayur berbeda dengan memanfaatkan sayuran yang kurang populer. Seperti kecipir dan daun labu siam yang renyah segar.

Selain bayam dan kangkung, masih banyak jenis sayuran yang enak diolah jadi beragam masakan. Sayuran ini mudah ditemui di pasar atau swalayan serta mengandung banyak zat gizi. Berikut detikFood (21/08/15) telah merangkum jenis sayuran kurang populer yang dapat Anda olah.

1. Kecipir

Foto: Thinkstock
Kecipir termasuk tanaman kacang-kacangan anggota suku Fabaceae. Sayuran panjang berwarna hijau ini sering diambil pucuk dan daun mudanya untuk dimanfaatkan sebagai sayuran. Kecipir biasanya direbus dan dijadikan lalap, pecal, atau urap. Tanaman yang dikenal dengan sebutan winged bean dalam bahasa Inggris ini juga enak diolah jadi tumis atau oseng.

Di Indonesia, kecipir punya banyak nama lain seperti kacang botol, kacang belingbing, kacang embing, jaat, serta biraro.

2. Jantung pisang

Foto: Thinkstock
Selain buahnya, pohon pisang juga memiliki jantung pisang yang dapat dikonsumsi dan diolah jadi beragam masakan enak. Jantung pisang sebenarnya merupakan bunga pisang yang bakal menjadi pisang. Bentuknya bulat dengan ujung meruncing. Terdapat kelopak berwarna ungu sedikit kekuningan yang membungkus bagian dalamnya.

Seluruh bagian dari jantung pisang ini dapat diolah jadi masakan seperti tumis, sayur santan, hingga sambal. Untuk membuat sayur santan, misalnya, jantung pisang dapat ditambahi ikan kakap agar rasanya makin enak. Bahan pembuatannya antara lain fillet kakap, jantung pisang yang sudah diiris, tomat, garam, air jeruk nipis, daun kemangi, santan, kunyit bubuk, dan sambal bajak. Cek resep lengkapnya di sini.

3. Daun labu siam

Foto: Thinkstock
Labu siam atau chayote sudah sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Selain buahnya, daun labu siam juga dapat diolah jadi beragam masakan seperti tumis atau sayuran. Untuk mengolahnya, pilih daun labu yang masih muda. Potong batang daunnya dan sisihkan yang keras atau tua. Bagian sulur sebaiknya juga dipotong-potong karena rasanya enak.

Tiap 100 gram daun labu siam mengandung energi sebesar 60 kkal, protein 4 gram, karbohidrat 4,7 gram, dan lemak 0,4 gram.

4. Genjer

Foto: Wikipedia
Genjer yang bernama latin Limnocharis Flava ini sangat populer di kalangan masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bagian yang umumnya dikonsumsi adalah daunnya yang masih muda dan bunganya yang belum mekar. Genjer enak diolah menjadi tumisan, ditambahkan tauco atau oncom merah. Menumisnya harus dengan api besar agar warnanya tetap hijau cantik. Nikmati selagi hangat karena jika didiamkan terlalu lama, warna tumisan akan menjadi kecokelatan dan berlendir.

5. Daun kacang panjang

Foto: Thinkstock
Daun kacang panjang atau lembayung dapat diolah dengan cara dioseng, dibuat sayur santan, atau sayur bening. Pilih daun yang masih muda agar rasanya lebih enak. Tiap 100 gram daun kacang panjang mengandung energi sebesar 34 kkal, protein 4,1 gram, karbohidrat 5,8 gram, dan lemak 0,4 gram.

Beberapa daerah di Indonesia memiliki olahan daun kacang panjang yang khas. Di Purwekerto, daun kacang panjang diolah menjadi sayur santan gurih (bobor). Di Bali, daun ini biasanya diolah menjadi jukut (sayur) rambanan dan jukut mapelapah dengan citarasa rempah kuat.

6. Daun ubi jalar

Foto: Thinkstock
Selain umbinya, daun ubi jalar yang berbentuk seperti sekop juga dapat dikonsumsi. Di Vietnam, daun ubi jalar biasa ditumis atau dibuat sup. Daun ini berkhasiat menjaga sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan juga kesehatan jantung.

7. Oyong

Foto: Thinkstock
Oyong atau gambas termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Sayuran panjang berwarna hijau ini dapat diolah menjadi sayur seperti sup atau tumisan. Oyong dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah, mengobati asma, serta radang usus.

Olah oyong menjadi sup dengan melihat resepnya di sini.
Halaman 2 dari 8
(adr/odi)

Hide Ads