Burgo dan Mie Celor, Sarapan Enak Masyarakat Palembang

Sarapan Nusantara

Burgo dan Mie Celor, Sarapan Enak Masyarakat Palembang

Lusiana Mustinda - detikFood
Selasa, 28 Apr 2015 17:05 WIB
Burgo dan Mie Celor, Sarapan Enak Masyarakat Palembang
Foto: Detikfood
Jakarta - Masyarakat Palembang punya sarapan khas. Beragam olahan berkuah santan dengan paduan ikan yang nikmat. Tak ada salahnya sesekali mencicip sarapan enak khas Palembang ini.

Burgo hingga pempek, menjadi sajian yang enak disantap pagi hari.

1. Burgo

Foto: Detikfood
Racikan mie yang dibuat dengan adonan tepung beras dan tapioka membuat teksturnya menjadi kenyal. Kuahnya yang kental dan gurih paling pas disantap dengan suwiran daging ikan yang sedap. Burgo biasanya disajikan hangat dan sangat pas dijadikan sebagai menu sarapan yang hangat dan juga mengenyangkan. Jika tertarik ingin membuatnya sendiri di rumah, Anda dapat lihat resepnya di sini.

2. Mie celor

Foto: Detikfood
Mie rebus khas Palembang ini kaldunya terbuat dari santan dan ebi. Berbeda dengan mie pada umumnya, mie celor memiliki warna yang agak pucar dengan diberi isian mie Hokkian, tauge, telur dan juga sambal untuk menambah rasa pedas. Mie celor menjadi salah satu makanan favorit saat sarapan orang Palembang.

3. Celimpungan

Foto: Detikfood
Selain sering disajikan saat bulan ramadhan, celimpungan juga biasa dijadikan sebagai menu sarapan. Celimpungan berbentuk bulat yang dibuat dari campuran adonan ikan tenggiri atau gabus dan sagu. Bentuk dan rasanya mirip dengan pempek akan tetapi celimpungan disajikan dengan kuah santan yang gurih hangat.

4. Pempek

Foto: Detikfood
Palembang merupakan kota ikan, sehingga sebagian besar sajian makanan di sini menggunakan campuran daging ikan. Ikan tenggiri merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk meracik pempek. Teksturnya yang kenyal dan disiram dengan kuah cuko yang manis gurih biasanya sering disantap saat sarapan.

5. Tempoyak

Foto: Detikfood
Jika berkunjung ke Palembang jangan lupa untuk mencicip tempoyak. Tempoyak merupakan masakan khas yang diracik dari buah durian yang difermentasi. Sajian ini biasanya disantap bersama nasi dan juga lauk. Citarasa tempoyak sedikit asam karena diproses dengan cara fermentasi. Karena dapat disimpan di lemari es hingga 3-5 hari, sajian ini sering dijadikan sebagai teman sarapan nasi dan ikan di pagi hari.
Halaman 2 dari 6
(lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads