Fad diet yang sempat populer antara lain South Beach Diet dan Raw Food Diet. Berikut beberapa fakta terkait fad diet populer.
1. Raw Food Diet
Foto: Getty Images
|
Meski benar memasak sayur kadang dapat mengurangi kandungan nutrisi, namun sayuran matang tetap mengandung banyak serat, vitamin, dan mineral. Memasak juga dapat membunuh bakteri dalam makanan. Meski tak memasak, persiapan makanan pada diet cukup sulit dan mahal. Selain itu, diet sulit diikuti saat makan di luar karena pilihan makanan tak banyak.
2. Alkaline Diet
Foto: Getty Images
|
Meski pola makannya cukup baik untuk memacu penurunan berat badan, tubuh sebenarnya sangat efisien menjaga tingkat pH sehingga memangkas beberapa makanan tidak akan mempengaruhi pH tubuh. Di samping itu, hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa pH berpengaruh terhadap berat badan. Menurut Dr med dr Maya Surjadjajaja MGizi, SpGK selaku pakar nutrisi dan kosmetik dari klinik Gracia Patricia di Jakarta, diet alkali dapat memicu kekurangan kalsium, vitamin B12 serta vitamin D.
3. South Beach Diet
Foto: Getty Images
|
Diet ini fokus pada konsumsi karbohidrat baik (whole grain), protein tanpa lemak, olahan susu rendah lemak, sayuran dan buah. Meski tahap pertama diet sangat ketat dan bisa memicu tubuh kurang berenergi, namun tahap mempertahankan berat badan diharapkan dapat menjadi pola makan seumur hidup.
4. Macrobiotic Diet
Foto: Getty Images
|
Melakukan diet makrobiotik bisa memicu kekurangan kalsium, zat besi, protein, magnesium, zinc, dan vitamin B 12. Diet juga akan menurunkan tingkat energi. Selama 11 tahun mengikuti diet makrobiotik, Gwyneth Paltrow kini didiagnosa terkena penyakit osteopenia yang bisa memicu osteoporosis.
5. Atkins Diet
Foto: Getty Images
|
Sharon Osbourne termasuk pengikut diet Atkins. Meski mudah diikuti dibanding diet lainnya, efektivitas diet Atkins hanya berlangsung untuk jangka pendek. Pengikut diet juga bisa kekurangan kalsium.
6. Cabbage Soup Diet
Foto: Getty Images
|
Namun diet ini bisa membuat kembung dan perut bergas karena konsumsi kol serta kurangnya protein. Seharusnya makanan rendah kalori diseimbangkan dengan buah, karbohidrat, lemak sehat, dan protein bebas sehat.
Halaman 2 dari 7