Sabtu lalu (26/11), Kids Cooking Class berlangsung di Modena Experience Centre. Sebanyak 60 anak terhibur dengan tingkah Chef Gino sambil belajar membuat pasta.
Sebagian anak tertarik ikut cooking class karena suka dunia masak. Seperti yang disampaikan Sally, anak berusia 9 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ibu dari Sally, Aulia, menyebut anaknya memang suka memasak. Karena itu didaftarkan ke cooking class. Selain itu, agar anaknya mandiri.
"Kalau pulang sekolah kadang-kadang anak pilih-pilih makanan. Kalau gini, mereka tahu prosesnya. Jadi dia lebih menghargai makanan yang ada di meja. Biar bisa mandiri, bikin sendiri makanan simple," kata Aulia yang sering masak bersama anaknya di akhir pekan.
Peserta lainnya, Gendis, juga suka masak. Di rumah ia suka membuat pancake, waffle, cupcake dan kue lainnya. Meski kurang suka pasta, tapi ia senang ikut kegiatan ini.
"Seru banget acaranya. Semuanya seru. Mau ikut lagi kalau ada," kata Gendis yang bercita-cita jadi chef.
Keseruan acara tidak hanya dirasakan anak-anak. Tapi juga para orang tua. Fajrin, salah satu orang tua peserta, mengaku acara ini berjalan sangat baik.
"Kebetulan saya sering menjalankan event. Ini eventnya diatas rata-rata. Saya nggak cuma kasih 2, tapi 20 jempol untuk Detik karena acaranya kena banget. Manfaatnya nggak cuma untuk anak, tapi orang tuanya dapat. Apalagi anak juga ditreatment sekali. Dari makanan, peralatannya," ucap Fajrin yang memiliki Event Organizer.
![]() |
Jika sesi pertama lebih banyak anak perempuan, maka sesi kedua terlihat cukup banyak peserta laki-laki. Mereka juga terlihat senang mengikuti kelas memasak ini.
"Tadi acaranya seru. Chefnya juga lucu, cerita-ceritanya. Tadi chef cuma bilang susah-susah aja, tapi sebetulnya nggak susah bikin pastanya. Hasil makanannya juga enak. Aku paling suka raviolinya," tutur Ardi, 11 tahun, yang datang bersama adiknya.
Lili, ibu dari Ardi, menyampaikan alasan mendaftar anaknya di cooking class detikfood. Menurutnya, anak-anak bisa langsung masak dan belajar melalui metode hands on. Sehingga paham proses makanan yang biasa mereka santap. Mereka juga bisa mengenal budaya negara lain.
![]() |
"Saya pikir dunia memasak perlu diperkenalkan ke anak-anak, laki-laki maupun perempuan. Kalau untuk laki-laki, mungkin bisa mendorong kemandirian mereka. Supaya nanti nggak bingung kalau mereka sendiri," ungkap lili yang membawa dua anak laki-lakinya ke cooking class.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini masih kurang acara memasak untuk anak-anak. Lili berkata, "Acara masak-masak gini masih kurang ya buat anak-anak. Saya pikir anak-anak itu sebetulnya bukan harus dididik jadi chef. Tapi lebih untuk mengenalkan proses menyiapkan atau memasak suatu makanan yang bisa mereka lakukan sendiri dengan cara fun. Yang terpenting biasanya kalau mereka sudah tau caranya, mereka mau juga memakannya."
Mengenai chefnya, Lili mengatakan bahwa chef Gino bisa berinteraksi dengan anak-anak. "Chefnya oke. Interaksi sama anaknya bagus. Cara dia ajak anak masak itu oke," pungkasnya. (msa/odi)