Kiprah Narji Jadi Petani hingga 5 Ayam Goreng Legendaris di Jakarta

Rekomendasi ayam goreng enak dan legendaris di Jakarta menarik perhatian pembaca detikFood. Ada juga kisah Narji banting setir jadi petani hingga ikan diberi pakan cabai.

Di Jakarta, beberapa tempat makanayam goreng legendaris sukses bertahan puluhan tahun berkat cita rasa menunya yang istimewa. Menu ini bahkandigemari lintas generasi.

Dari China muncul cerita unik tentang peternakan ikan yang memberi pakan 5.000 kilogram cabai per hari. Pakan ini diyakini dapat menghasilkan ikan yang lebih sehat dan lezat.

Di sisi lain dari dunia hiburan, ada komedian Narji yang kini lebih memilih fokus bertani dan mengelola berbagai lahan pertanian bersama istrinya.

Berikut daftar tiga artikel yang paling menarik perhatian pembaca detikFood kemarin (16/11/2025).

1. Ayam Goreng Legendaris di Jakarta

Ayam Goreng Buni Foto: detikcom/Riska Fitria

Lima ayam goreng legendaris di Jakarta ini tetap eksis berkat racikan klasik yang digemari sejak puluhan tahun lalu. Ayam Goreng Ibu Haji di Jatinegara berdiri sejak 1948, terkenal dengan ayam kampung gurih dan suasana jadul. Harga makanannya sekitar Rp 41 ribu.

Kemudian ada Ayam Goreng Buni di Mangga Besar hadir sejak 1958. Awalnyawarung tenda, tempat ini menyajikan ayam goreng dengan ciri bumbu ketumbar melimpah dan harga mulai Rp 28 ribu.

Tak ketinggalan Ayam Goreng Berkah Rachmat yang populer sejak 1960-an masih ramai antrean. Ada juga Ayam Goreng H Mardun Martinah di Mangga Besar yang sudah dikenal sejak era 1960-an dan tetap menjadi favorit pencinta kuliner klasik.

2. Ikan Dikasih Pakan Cabai

Ikan di China Dikasih Makan 5.000 Kg Cabai Sehari Foto: SCMP/Handout

Sebuah peternakan ikan di Changsha, Hunan, China, viral karena memberi ikan makan 5.000 kg cabai per hari. Dikelola Jiang Sheng dan Kuang Ke, kolam seluas 4 hektar itu berisi lebih dari 2.000 ikan yang rutin diberi cone pepper dan millet pepper. Menurut laporan South China Morning Post, metode unik ini membuat ikan lebih sehat, bersisik cerah, dan rasanya lebih enak.

Jiang menjelaskan ikan tidak merasakan pedas seperti manusia, sementara cabai kaya vitamin, membantu kesehatan usus, mempercepat pertumbuhan, dan mengusir parasit.

Cabai diperoleh gratis dari petani sehingga biaya pakan lebih murah. Praktik ini memicu beragam komentar lucu netizen yang menyebut ikan-ikan itu seolah sudah "dibumbui" sejak awal.