Di Gading Serpong, kamu bisa kalap borong jajanan pasar varian manis dan gurih di tempat ini. Jenisnya sampai lebih dari 100, dari kue sus, risoles, sampai aneka roti homemade!
Di tengah kemunculan kreasi dessert dan cake kekinian, jajanan pasar yang terdiri dari kue-kue tradisional tak kehilangan penggemar. Belum lagi ditambah aneka gorengan dan roti yang cita rasanya sudah jadi favorit sejak dulu.
Eksistensi toko jajanan pasar pun tak pernah pudar. Banyak di antaranya hadir dengan nilai lebih, seperti tempat yang lebih nyaman, pengemasan yang lebih modern, hingga penggunaan bahan premium.
Konsep inilah yang dihadirkan di Weiji. Gerainya ada di BSD dan Gading Serpong. Untuk di Gading Serpong, lokasinya di Ruko Crystal, Jalan Gading Golf Boulevard Nomor 18.
Usaha berawal dari garasi rumah
Usaha ini dirintis oleh Marta Ratnawati pada tahun 2019. Berawal dari jualan egg tart yang produksinya dilakukan di garasi rumah.
Awalnya pelanggan Weiji adalah tetangga-tetangga sekitar Ratna di Gading Serpong. Mereka memuji kelezatan egg tart klasik Ratna, hingga ia menambah varian tart lain seperti tart buah dan tart durian.
Dari situ, permintaan pelanggan semakin berkembang. Banyak yang menanyakan apakah bisa membuat snack box? Ratna berpikir bahwa snack box tak mungkin jika isinya hanya tart saja.
Akhirnya ia mengembangkan menu Weiji dengan membuat ragam jajanan pasar. Variannya manis dan gurih dengan resep otodidak yang dipelajarinya.
Co-founder Weiji, Virgi mengungkap pada detikfood (18/2/2025), kalau sang ibu memang hobi masak dan bikin kue sejak dulu. Ibunya pun tak ragu mencoba bikin resep-resep jajanan pasar baru.
"Belajarnya pun bukan yang kayak ikut kursus segala macam. Itu benar-benar cuma dari pengalaman nyoba makanan enak di luar, terus kepikiran recreate. Jadi kayak eksperimen sendiri di dapur," jelas Virgi.
Akhirnya Weiji jadi usaha keluarga mereka yang berdiri sejak 2019. Kemudian pindah ke ruko pada tahun 2021. Menariknya, nama "Weiji" secara harfiah dalam bahasa China berarti "Krisis". Namun, ada arti filosofi di baliknya dalam budaya China.
Bahwa diharapkan dari setiap krisis yang dialami pasti ada jalan keluar. Diakui Virgi, usaha keluarga ini diharapkan menjadi jalan keluar ketika keluarga mereka menghadapi masalah finansial kala itu.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(adr/odi)