Rumah makan ini menempati lokasi yang tak biasa. Di dalam gua stalaktit yang sejuk pengunjung bisa nyeruput kopi atau makan pepes dan ayam bakar lezat.
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memiliki ciri khas kulinernya, mulai kupat tahu Mangunreja, ragam olahan pepes tradisional, hingga nasi tutug oncom. Tempat kulinernya pun beragam, dari pinggir jalan hingga dalam gua.
Sebuah tempat kuliner di Jalan Tasikmalaya-Cikalong, tepatnya di Kapung Sindanggasih, Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya miliki keunikan. Pengunjung bisa menikmati sensasi makan berat hingga sekadar menikmati kopi dengan pandangan hutan lebat, serta makan di dalam gua. Namanya Gua Pompok Landak. Gua ini dulu dikenal sebagai tempat persembunyian landak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya memang biasa, tetapi karena ada potensi gua di bawah bangunan dikembangkan menjadi tempat makan, dan buat tempat duduk konsumen yang makan atau sekadar kopi," kata Somantri selaku pemilik tempat kuliner Pompok Landak kepada detikjabar, Kamis (1/8/24).
![]() |
Di dalam gua yang tidak terlalu luas disediakan bangku untuk duduk serta lokasi lesehan. Stalaktit gua berhias dengan lampu menambah suasana menjadi lebih syahdu. Kondisi gua pun tampak bersih. Tanpa kelelewar dan lainnya. Lampu yang berkilau menyorot stalaktit dan kesejukan gua menambah sensasi yang tak biasa.
"Di atasnya ini kan ramai, tapi di sini sepi sejuk nggak perlu AC. Pengunjung bisa menikmati hidangan dengan santai. Nyaman pokonya," kata Somantri.
Rumah makan itu, menawarkan berbagai hidangan khas lokal setempat. Menu dengan andalannya seperti ayam kampung bakar, ikan bakar, goreng ayam kampung hingga menu pepes tahu, jamur dan ikan. Kopi lokal juga tersedia untuk dinikmati pengunjung.
"Menikmati menu itu bisa di dalam gua, selain tempat makan yang tersedia di atas bangunan. Kita menunya khas saja olahan kampung " ujarnya.
Jika pengunjung bosan di dalam gua, pengunjung bisa naik ke atas untuk menikmati pemandangan,
"Setelah di buka rumah makan di dalam gua tersebut satu tahun lebih, kini mulai ramai dikunjungi, baik oleh pengunjung masyarkat lokal atau luar daerah, khususnya yang melintas jalan," kata Somantri.
Somantri menyebut, untuk bisa menikmati menu makanan di situ tidak usah khawatir, karena harganya cukup ramah di saku. "Harga bersahabat, bisa menjangkau semua kalangan nggak mahal-mahal," kata dia.
Pengunjung akui merasakan sensasi berbeda kulineran dalam gua. Selain hidanganya lezat dan masih hangat, suasana sejuk dalam goa terasa berbeda.
"Makananya enak di sini khas Sunda. Suasana dalam gua juga sejuk beda pokoknya. Murah lagi," kata salah seorang pengunjung Aris Muhammad.
Gua Pompok Landak berada di lahan milik Somantri. Zaman dulu, Gua Pompok Landak menjadi lokasi warga menangkap landak. Sebab, ketika landak bersembunyi di situ, otomatis tak bisa ke mana-mana dan mudah untuk ditangkap warga.
"Dulu landak itu ketika diburu selalu dapat, karena gua ini menjadi tempat persembunyiannya," kata Somantri.
Informasi mengenai Gua Pompok Landak bisa dilihat di sini !
(yms/odi)