Tak semuanya manis, madu juga ada yang pahit, seperti madu pelawan dari Bangka Belitung. Meski begitu, madu ini bernilai ekonomis. Ini faktanya!
Madu identik dengan rasa manis. Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya ada juga madu yang memiliki cita rasa pahit. Biasanya madu pahit ini berwarna hitam pekat.
Salah satu yang populer adalah madu Pelawan. Dinamakan demikian lantaran madu ini dihasilkan dari sarang madu di pohon pelawan yang ada di Hutan di Bangka Belitung.
Keistimewaan madu pelawan ini diungkap oleh Zaiwan, seorang kepala Desa Namang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung dalam acara Sharing dan Tasting Kekayaan Madu Lokal Indonesia' yang diadakan oleh MBRIO Research & Development (18/07/24).
Berikut ini fakta madu pelawan:
1. Di bawah hutan mengandung timah
Selain sebagai kepala desa, Zaiwan juga merupakan perintis madu pelawan di desanya. Zaiwan menceritakan bahwa awalnya, masyarakat setempat tidak tertarik untuk mencari madu di sana.
Mengingat di bawah tanah hutan pohon pelawan tersebut memiliki kandungan timah yang terbilang tinggi. Masyarakat berpendapat lebih mudah menjual timah dibandingkan madu.
Namun, sebagai kepala desa, Zaiwan menegaskan bahwa hutan dengan luas 300 hektar tersebut merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dilestarikan.
"Jadi dengan jabatan saya ini, saya membuat peraturan desa berupa larangan aktivitas tambah di area hutan pelayan untuk menjaga kelestarian alam," tuturnya.
2. Mengajak melestarikan madu
Daripada menambah timah yang berpotensi merusak alam, Zaiwan mengajak masyarakatnya untuk memanfaatkan potensi madu yang ada di hutan tersebut sebagai sumber penghasilan.
"Karena madu pelawan ini unik, berbeda dari lainnya karena memiliki rasa yang pahit. Madu seperti ini tidak ditemukan di daerah lainnya," tutur Zaiwan.
Awalnya, Zaiwan sulit mengajak masyarakatnya untuk membudidayakan madu. Namun, kini secara perlahan, masyarakat sudah mulai mengerti sehingga memilih menjual madu.
Fakta istimewa dari madu pelawan ada di halaman selanjutnya.
(raf/odi)