6 Juni Hari Tempe Nasional, Ternyata Terinspirasi Hari Lahir Bung Karno

6 Juni Hari Tempe Nasional, Ternyata Terinspirasi Hari Lahir Bung Karno

Tim CNN Indonesia - detikFood
Kamis, 06 Jun 2024 17:00 WIB
Tempe mendapatkan peringkat 5 makanan vegan terbaik dunia versi TasteAtlas.
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Hari ini, 6 Juni diperingati sebagai hari tempe nasional. Tanggal ini juga bertepatan dengan hari lahir Bung Karno. Ternyata ada kaitan antara keduanya.

Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang mendunia. Olahan fermentasi kedelai ini jadi primadona di kalangan vegan dan vegetarian karena tinggi protein.

Usaha melestarikan tempe baru-baru ini menemui titik baru. Budaya tempe resmi diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Pengajuan ini dilakukan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) pada akhir Maret lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, pengajuan tersebut sedang proses menunggu waktu untuk dibahas oleh Sekretariat Konvensi 2023 UNESCO.

"Kami optimis budaya tempe ini akan menambah daftar warisan budaya takbenda dari Indonesia yang ada di UNESCO," ujar Direktur Perlindungan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wajudin, Jumat (31/5), melansir Antara.

ADVERTISEMENT
Mari Menempe! Ada Laci Khusus untuk Simpan Ragi Tempe Asli IndonesiaMari Menempe! Ada Laci Khusus untuk Simpan Ragi Tempe Asli Indonesia Foto: Getty Images/Aufa Fahmi

Pembina Forum Tempe Indonesia Made Astawan mengatakan, tempe saat ini ditemukan dan dikonsumsi di 27 negara. Berbagai manfaat yang didapat dari proses fermentasi kedelai menjadi tempe juga telah diperoleh masyarakat dunia.

"Terlebih, tren vegetarian atau vegan semakin populer bersamaan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dunia terhadap pangan yang sehat," ujar Astawan.

Mengenai sejarahnya, tak diketahui pasti bagaimana awal mulanya tempe ditemukan. Satu-satunya bukti kehadiran tempe tercatat dalam Serat Chentini.

Buku kesusastraan Jawa tersebut menyebutkan bahwa tempe telah menjadi hidangan masyarakat Jawa. Tempe juga menjadi bagian dari berbagai ritual masyarakat pada abad ke-16.

Berdasarkan bukti-bukti di atas, sejak tahun 2014, Forum Tempe Indonesia bersama dengan lembaga terkait melakukan inisiasi untuk lebih memperkenalkan tempe pada dunia.

Mereka melakukan berbagai penelitian dan sejumlah dukungan tertulis, utamanya dari Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Tempe Jawa Tengah kemudian berhasil menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2017. Upaya pelestariannya pun bergulir hingga saat ini.

Ilustrasi Tempe MentahIlustrasi Tempe Foto: iStock

Tanggal 6 Juni sendiri kini diperingati sebagai Hari Tempe Nasional. Hari ini jadi momen untuk mengapresiasi nenek moyang yang telah mewariskan tempe sebagai pangan kaya manfaat.

Pemilihan tanggal 6 Juni sebagai Hari Tempe Nasional rupanya bukan tanpa sebab. Tanggal ini merupakan hari kelahiran proklamator Indonesia, Soekarno atau Bung Karno.

Ada kaitan antara hari lahir Bung Karno dengan tempe. Mengutip Tempo (13/6/2013), Ketua FTI, Astawan saat itu menjelaskan Bung Karno dikenal dengan pidatonya "Jangan jadi bangsa tempe" untuk memotivasi rakyat agar tak diinjak-injak oleh bangsa lain.

Dalam pembuatan tempe secara tradisional, setelah direbus, kedelai memang diinjak-injak untuk melepaskan kulitnya sebelum difermentasi.

Meski kata-katanya memarginalkan tempe, Bung Karno ternyata sangat menyukainya. Astawan menyatakan, "Konon dua makanan yang tak pernah absen dari meja makan istana saat itu adalah gulai daun singkong dan tempe goreng."

Ia menambahkan, kini tempe telah diproduksi dengan teknologi yang lebih modern dengan sanitasi lebih baik. Proses pelepasan kulit kedelai kini sudah menggunakan mesin modern tanpa melibatkan kaki pengolahnya.

Berbagai bukti ilmiah yang menunjukkan tempe sebagai makanan sehat pun bermunculan.

"Andai Bung Karno masih hidup, saya yakin Beliau akan berpidato dengan slogan 'Banggalah menjadi bangsa tempe'," kata Astawan.

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia dengan judul Tempe Resmi Diajukan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO




(yms/odi)

Hide Ads