Mari Menempe! Ada Laci Khusus untuk Simpan Ragi Tempe Asli Indonesia

Hari Tempe Nasional

Mari Menempe! Ada Laci Khusus untuk Simpan Ragi Tempe Asli Indonesia

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 06 Jun 2024 12:30 WIB
Mari Menempe! Ada Laci Khusus untuk Simpan Ragi Tempe Asli Indonesia
Foto: Getty Images/Aufa Fahmi
Jakarta -

Hari ini diperingati sebagai Hari Tempe Nasional. Untuk melestarikan tempe asli Indonesia, ada laci khusus untuk melindungi ragi tempe dari kepunahan.

Tempe menjadi bukti kekayaan budaya kuliner Indonesia dengan segala teknologinya. Walaupun berawal dari cara yang tradisional, tempe justru menjadi makanan yang istimewa.

Dalam sepotong tempe tidak hanya dapat dilihat sebagai makanan. Tetapi ada lingkungan biologis yang kompleks karena melibatkan biji-bijian dan ragi yang sehat dalam pembuatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun seringkali dinilai sebagai makanan yang murah, meriah, dan merakyat ternyata tempe butuh perlindungan. Ada beberapa ragi tempe yang sudah mulai punah dan harus diselamatkan.

Baca juga: Tambah Selera Makan dengan 5 Sajian Bali Komplet di Sini!

ADVERTISEMENT
Mari Menempe! Ada Laci Khusus untuk Simpan Ragi Tempe Asli IndonesiaWida Winarno berfoto dengan laci khusus anti api dan anti gempe untuk ragi tempe di UICC. Foto: Instagram/widawinarno & tempemovement

Gerakan Tempe Movement menjadi salah satu organisasi yang berperan penting dalam menyelamatkan eksistensi tempe Indonesia. Khusus untuk merayakan Hari Tempe 2024, salah satu co-foundernya Wida Winarno mengunggah pentingnya melestarikan tempe melalui akun Instagram @widawinarno (5/6).

Dalam unggahannya disebutkan bahwa ada ragi tempe yang telah dikumpulkan sejak 1960an oleh Profesor Indrawati Gandjar dari seluruh Indonesia. Ragi tempe di Indonesia ada banyak jenis dan spesiesnya, walaupun secara kasat mata semuanya hampir terlihat sama.

Ternyata ada banyak spesies ragi tempe yang mulai punah akibat dominasi 1 jenis ragi yang datang dari pulau Jawa. Untuk menyelamatkannya ada laci khusus di Universitas Indonesia Culture Collection (UICC) yang sengaja disiapkan guna menyimpan ragi-ragi tempe tersebut.

"Bangga sekali melihat koleksi ragi tempe yang tersimpan dengan rapi dalam laci anti api & anti gempa ini di UICC - Universitas Indonesia Culture Collection (curator: Dr Fitrianingsih S.Si., M.Eng) & dibawah naungan CoE IBR-GS FMIPA UI yang dikepalai oleh Ibu Wellyzar Sjamsuridzal Ph.D," tulis Wida pada unggahannya.

Mari Menempe! Ada Laci Khusus untuk Simpan Ragi Tempe Asli IndonesiaKreasi tempe asli Indonesia. Foto: Getty Images/Aufa Fahmi

Tidak banyak masyarakat Indonesia yang menyadari bahwa kehadiran tempe adalah bentuk kejayaan pangan Indonesia yang kuat. Ragi-ragi yang disimpan pada laci anti api dan anti gempa tersebut diharapkan dapat bertahan hingga ke masa depan.

Generasi ke generasi harus tetap mengenal dan melestarikan tempe sebagai hasil pangan kebanggaan Indonesia. Tempe Movement yang begitu gencar melestarikan tempe juga sering mengadakan berbagai pelatihan dan workshop untuk membuat tempe sendiri.

Tempe yang istimewa ternyata tak hanya dapat dibuat dari kacang kedelai saja. Ada banyak kreasi tempe yang pernah diajarkan oleh Tempe Movement kepada penggiat tempe untuk menirunya di rumah.

Misalnya seperti kacang hijau hingga penambahan bunga warna-warni untuk membuat tempe tampak lebih cantik. Kunci utama pembuatan tempe adalah pada palape dan ragi tradisional.

Tempe juga resmi diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang datang dari Indonesia. Jadi, jangan lagi pandang tempe sebagai hidangan sebelah mata saja. Mari menempe!




(dfl/odi)

Hide Ads