Slurpp! Di Kafe Tengah Kebun Teh Ini Ada Kopi Arabika Nikmat

Dian Nugraha Ramdani - detikFood
Kamis, 08 Feb 2024 14:30 WIB
Foto: Dian Nugraha Ramdani/detikJabar
Bandung -

Di Bandung ada kafe unik yang berlokasi di tengah kebun teh. Namanya PePeTeKa yang menyajikan secangkir kopi arabika nikmat. Pas dinikmati untuk menghalau dinginnya cuaca!

Kehadiran kafe di lokasi unik kerap mencuri perhatian. Salah satunya di Bandung dimana ada kafe dengan bangunan putih terang berdiri di tengah rimbunnya tanaman teh.

Bangunan kafe rupanya punya sejarah unik. Dahulu dipakai sebagai salah satu tempat riset para peneliti di area Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK).

Lokasinya di Jalan Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, di dalam area PPTK. Karena masih dalam area kantor milik pemerintah itu, kafe tersebut lantas dinamai PePeTeKa, sesuai dengan cara pengucapan PPTK.

Kafe di tengah kebun teh tersebut menawarkan banyak menu minuman kopi. Namun ada juga sajian téh, camilan, hingga menu nasi.

Segelas espresso dipesan. Jika espresso pada umumnya berbasis kopi robusta, detikJabar memesan espresso berbahan dasar kopi arabika.

Kopi arabika menghadirkan rasa manis yang panjang pada espresso. Dan, Gambung sendiri punya perkebunan kopi arabika dengan Indikasi Geografis (IG) Java Preanger Gunung Tilu, sayang kalau tak dicoba rasa arabikanya.

PePeTeKa, kafe di area Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung di Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung. Foto: Dian Nugraha Ramdani/detikJabar

"Pakai kopinya yang olahan saya ya Neng (pelayan kafe). Tolong sampaikan ke baristanya," kata Dedi Darmadi petani kopi senior di Gambung yang menyambut detikJabar.

Bangunan kafe tersebut tetap milik pemerintah, tapi kemudian bekerja sama dengan pihak swasta. Bangunan yang menjadi kafe itu telah berdiri sejak tahun 1985. Kemudian direnovasi menjadi kafe dan kini dikelola sebuah organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang penyelamatan satwa langka.

Di tempat itu, ada dua bangunan yang saling terhubung. Pada satu bangunan terdapat coffee bar tempat barista bekerja. Yang satunya lagi, dipakai sebagai tempat pengunjung menikmati pesanannya.

Ada juga meja-kursi di teras bangunan yang bisa membuat pengunjung menikmati kopi benar-benar di tengah pepohonan téh. Espresso tersaji. Benar saja, dingin rasanya tertanggulangi dengan kondisi badan yang menjadi fit setelah seruputan kopi pertama.

PPTK sudah ada sejak 1973

Situs elibrary.unikom.ac.id menyebutkan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung awalnya adalah satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian teh dan kina.

Sebelum menjadi PPTK, lembaga ini bernama Balai Penelitian Teh dan Kina (BPTK). Balai ini berdiri pada 10 Januari 1973.

Pada tanggal 30 November 1989 ada keputusan tentang pengalihan pengelolaan balai penelitian dari pemerintah kepada Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I).

BPTK lalu berubah nama menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Gambung. Rapat anggota asosiasi peneliti pada 25 Juli 1992 memutuskan nama lembaga itu menjadi Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung. Perubahan nama itu juga disetujui Menteri Pertanian pada tahun yang sama.

Rute menuju PPTK Gambung

PePeTeKa saat malam hari dengan lampu-lampu terang di sekitarnya. Foto: Dian Nugraha Ramdani/detikJabar

PPTK dan Kafe PePeTeKa berada di kawasan selatan Bandung. Jadi, detikers yang mau ke lokasi ini dari Kota Bandung, terlebih dahulu harus sampai ke Soreang.

Dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung di Soreang, untuk meraih lokasi PPTK, detikers harus memilih rute ke arah Ciwidey.

Sebelum Ciwidey, akan ada pertigaan Pasir Jambu. Waktu tempuh ke tempat ini dari Soreang sekitar 25 menit. Ambil kiri pada pertigaan itu.

Dari pertigaan Pasir Jambu-Ciwidey ke PPTK Gambung dengan menumpang mobil diperlukan waktu tempuh sekitar 19 menit.

Usai melintasi jalan yang konturnya menanjak, terlihatlah lokasi yang dituju, ditandai dengan kebun téh yang indah. Dengan rute itu, lokasi PPTK ada di sebelah kiri jalan.

Gambung memang dataran tinggi. Ketinggiannya 1200-1400 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga udara selalu terasa lebih dingin.

Artikel ini sudah tayang di detikjabar dengan judul "Hangat Secangkir Kopi Arabika Penahan Dingin di Gambung"




(adr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork