Berbeda dengan serabi, surabi khas Bandung juga tak kalah enak. Di warung ini ada 54 jenis surabi yang masih dimasak tradisional dengan tungku arang, lho!
Kudapan surabi seolah menjadi pancake tradisional asal Bandung. Berbeda dengan serabi di kawasan Jawa Tengah, surabi disajikan lebih tebal dengan topping beragam.
Pelengkapnya berupa saus kinca atau gula merah menambah kenikmatan surabi asal Bandung. Di kota Bandung sendiri banyak penjual surabi yang masih mempertahankan keaslian cita rasa dan cara memasak yang otentik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konon memasak surabi dengan tungku yang menggunakan arang dan wajan tanah liat akan membuat rasanya lebih enak. Salah satunya seperti tempat makan surabi bernama Waroeng Setiabudhi yang detikfood kunjungi ini.
Baca juga: Murah dan Mahalnya Harga Kopi di Kafe Dipengaruhi 4 Hal Ini
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Waroeng Setiabudhi |
Alamat | Jalan Dr. SetiabudhiNo.175, Gegerkalong, Kota Bandung |
No Telp | 022 2017895 |
Jam Operasional | Setiap hari, 14.00 - 00.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 8.000 - Rp 24.000 |
Tipe Kuliner | Tradisional Sunda |
Fasilitas |
|
![]() |
Tungku arang yang otentik
Tempat makan yang sudah beroperasi sejak 2009 ini masih mempertahankan cara memasak yang asli. Ketika memasuki area warung para pelanggan akan disambut dengan tungku yang panjang berdesain dua susun.
Bagian tengahnya digunakan untuk meletakan arang yang telah dinyalakan hingga menjadi bara. Sedangkan bagian atasnya digunakan untuk meletakkan wadah tanah liat guna memasak adonan surabi. Aroma harum surabi tercium sangat sedap setiap saat.
Sekitar 20 wadah dijejerkan untuk memasak puluhan surabi dalam satu waktu. Stoples-toples berisi adonan surabi juga sudah siap menunggu dituangkan oleh para pekerja yang bertugas membuat surabi.
Sementara itu di bagian pojok depan tungkunya kamu bisa menemukan tumpukan arang. Ketika suhu panas tungkunya mulai menurun, ada pekerja lain yang bertugas untuk membantu memasukkan arang dan menyalakan api untuk memasak surabi.
Aroma pembakaran arang yang smokey juga seolah menjadi identitas Waroeng Setiabudhi. Oleh salah satu pekerjanya, penggunaan arang untuk memasak juga diyakini menjadi rahasia lezat surabi yang mereka sajikan.
54 pilihan varian surabi
![]() |
Saat meminta daftar menu untuk memesan, kami diberi beberapa lembar kertas. Ternyata lembaran kertas tersebut adalah daftar menu yang boleh dicoret dan diisi sesuai dengan surabi, makanan, atau minuman yang ingin dipesan.
Melihat daftar menu yang ditawarkan ada setidaknya 54 varian surabi yang ditawarkan belum termasuk menu makanan lain dan topping tambahan. Harga surabinya juga bermacam-macam, mulai dari Rp 8.000 saja sudah bisa memesan surabi original yang dilengkapi saus kinca.
Varian surabi yang ditawarkan cukup unik. Beberapa surabi tradisional dan sebagian lagi ada surabi dengan kreasi topping yang lebih modern bisa dipesan oleh pelanggannya.
Adonan yang digunakan untuk surabinya juga terbagi menjadi dua, yaitu original dan campuran telur. Secara umum toppingnya dibedakan menjadi topping asin dan manis.
Ada surabi khas Bandung dan telur yang nikmat di halaman berikutnya.
Surabi tebal empuk khas Bandung
![]() |
Serabi di Solo biasanya disajikan dengan ketebalan yang tipis dan digulung dengan daun pisang. Sedangkan untuk surabi khas Bandung adonannya dimasak tebal.
Teksturnya empuk dan legit serta ada rongga yang terlihat ketika adonannya dipotong. Perbedaan lainnya serabi Solo dan surabi Bandung adalah kreasi toppingnya yang lebih variatif dan bertumpuk.
Awalnya surabi Bandung hanya disajikan dengan saus kinca sebagai pelengkap. Kini surabi Bandung banyak disajikan dengan topping parutan keju yang menggunung, kucuran susu yang banjir, hingga fla durian yang dicintai penggemarnya.
Kreasi surabi khas Bandung yang semakin beragam tak terlepas dari permintaan pasar yang dan menyesuaikan cita rasa kekinian. Semakin melimpah toppingnya semakin menggugah selera pelanggannya.
Surabi telur yang unik
![]() |
Selain adonan surabi original yang disajikan, ada juga surabi dengan campuran telur yang unik di sini. Adonan surabi yang dituang ke dalam wadah tungku akan ditambahkan dengan telur ayam di bagian tengahnya.
Kemudian adonan surabi akan dimasak hingga matang bersama dengan telur yang ditambahkan. Hasilnya surabi tak hanya empuk tetapi juga ada tekstur renyah di bagian bawah, pinggir, dan tengah yang dekat dengan telur.
Surabi telur ini juga dapat dikreasikan dengan berbagai topping. Misalnya topping mayonnaise, oncom, dan pilihan topping lain yang dapat dipesan sesuai selera.
Kreasi surabi yang banyak di Waroeng Setiabudhi membuat banyak pengunjung usia muda yang tak sungkan datang ke sini. Ketika kami menyambangi gerainya, kami justru menemukan lebih banyak pelanggan berusia sekitar 20-30 tahun yang sengaja datang untuk makan surabi di sini.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.
Baca juga: Wah! Arkeolog Temukan Kerangka Manusia yang Memasak Pizza
(dfl/odi)