Warung makan di Aceh ini menuai kritik tajam karena menggunakan sekop untuk menyajikan seafood ke pelanggan. Disebut kotor dan tak etis.
Konsep unik dan nyentrik kerap dipilih oleh kebanyakan warung makan dan restoran guna menarik perhatian calon pelanggan. Sayangnya, tak sedikit yang memperhatikan soal etis.
Seperti yang terjadi pada warung makan ini yang menyajikan seafood menggunakan sekop. Sementara yang kita tahu, sekop adalah alat untuk mengambil pasir atau tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung makannya viral setelah dibagikan oleh pemilik warung melalui video TikTok @ajizah.dek.wo (19/01/24). Dalam video terlihat dua pelayan sedang menyajikan seafood.
![]() |
Namun, bukan pakai wadah yang semestinya, mereka justru menggunakan sekop untuk membawa seafood. Kemudian seafood tersebut disajikan di atas meja yang dialasi plastik.
Jadi, aneka seafood seperti kepiting, kerang, cumi, udang, dan jagung disajikan tanpa wadah. Konsep seperti ini memang banyak dipraktekkan oleh kebanyakan restoran seafood.
Namun, menggunakan sekop untuk menyajikan makanan ini terbilang tak etis. Mengingat fungsi sekop yang biasanya digunakan untuk tanah atau pasir, sehingga terkesan kotor.
Dikonfirmasi detikFood (23/01/25) warung makan tersebut bernama Cafe Raihan. Lokasinya ada di daerah Kutacane, Aceh. Harga seafood tersebut dibanderol sekitar Rp 180.000.
![]() |
Video tersebut viral hingga ditonton 1,5 juta kali. Videonya pun ramai ditanggapi netizen dan banyak netizen yang mengkritik cara penyajian tersebut karena dinilai tak etis.
"Mungkin emang konsep, tapi bisa gak sih gak usah pakai sekop, bisa pakai wajan langsung aja gitu. Sekop kan buat pasir dan tanah dan itu kotor, walaupun bukan bekas," tulis netizen lainnya.
"Lebih ke adab sih, iya mungkin sekopnya baru dan bersih. Tapi fungsi sekop ya tetap aja buat tanah dan pasir, hal yang kotor. Gak etis kalau buat makanan kayak gini," tulis netizen.
Menanggapi komentar netizen, pemilik warung makan melalui video TikTok mengatakan bahwa konsep seperti ini sudah banyak dipraktekkan oleh warung makan lain.
"Bukan kami saja, hampir seluruh Indonesia ada yang menyajikan makanan pakai sekop," tutupnya.
(raf/odi)