Simak 5 Tips Jitu Simpan Daging Kurban dari Chef agar Awet

50 Resep Komplet Daging Kambing dan Sapi

Simak 5 Tips Jitu Simpan Daging Kurban dari Chef agar Awet

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Kamis, 29 Jun 2023 16:00 WIB
Cara Simpan Daging Kurban dan Sisa Olahan Idul Adha agar Awet Kualitasnya
Foto: Getty Images/iStockphoto/Qwart
Jakarta -

Stok daging kurban yang berlebih perlu disimpan dengan tepat. Chef Stefu Santoso mengupas tuntas tips menangani daging kurban, dari mencuci hingga menyimpannya agar awet.

Idul Adha begitu lekat dengan pembagian daging kurban, baik kambing maupun sapi. Jumlah daging yang diterima seseorang pun sering kali berlebih hingga membuat daging perlu disimpan sebagai stok.

Daging kurban tak seperti daging segar kemasan yang ada di supermarket, sehingga perlu penanganan yang tepat untuk menyimpannya. Hal ini karena daging dibagikan sesaat setelah hewan tersebut disembelih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada detikfood (5/6), chef Stefu Santoso yang handal dalam mengolah daging, memberikan tips jitu menyimpan daging kurban agar awet. Tipsnya termasuk membersihkan dan mengenali kesegaran daging.

Berikut informasinya:

ADVERTISEMENT

1. Cuci daging kurban

Tak seperti daging segar kemasan yang ada di supermarket, daging kurban perlu dicuci. Hal ini karena terdapat perbedaan dari cara penanganannya sejak awal. Chef Stefu menuturkan, daging kemasan umumnya sudah divakum.

Proses tersebut membuat daging sudah steril. "Oksigennya sudah dibuang sehingga bakteri tidak bisa berkembangbiak. Kalau dicuci, justru kita akan menebar bakteri," jelas chef Stefu.

Berbeda dengan daging kurban yang setelah disembelih, dagingnya ditaruh di terpal atau plastik, lalu langsung dibagikan. "Kita nggak tahu alasnya bersih atau nggak. Daging juga sudah di luar dalam waktu cukup lama jadi daging lebih hangat," kata chef Stefu.

Karenanya ia menyarankan untuk mencuci daging kurban. Cuci di bawah air dingin yang mengalir untuk menyingkirkan kotoran atau bakteri yang mungkin menempel.

2. Simpan di kulkas dengan suhu tepat

Menyimpan Daging di KulkasFoto: Shutterstock/

Kulkas adalah alat utama untuk menyimpan stok daging kurban. Pastikan kulkas memiliki suhu stabil. Chef Stefu menyarankan suhunya di bawah 5 derajat Celsius untuk bagian chiller.

Hindari menaruh daging di kulkas yang sudah penuh isian karena suhunya biasanya akan meningkat. Lingkungan penyimpanannya bakal lebih hangat sehingga bakteri mungkin berkembangbiak. Menurut chef Stefu, daging kurban yang disimpan di kulkas bisa tahan maksimal 3 hari.

3. Taruh di freezer untuk awet lebih lama

Tips jitu lain untuk menyimpan stok daging kurban adalah dengan memanfaatkan freezer. "Kalau di freezer, selama daging beku, mau 1 tahun disimpan juga nggak masalah," kata chef Stefu.

Hanya saja ia mengingatkan untuk memastikan freezer tidak sering mengalami perubahan suhu yang signifikan. Chef Stefu menegaskan, "Artinya di rumah dia tidak pernah mati listrik dalam waktu lama karena akan merusak tekstur daging. Cair-beku-cair-beku, kondisi ini akan membuat kualitas daging memburuk."

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

4. Teknik blansir tidak membuat daging kurban lebih awet

Ini 5 Cara Menyimpan Daging Kurban yang Benar, Jangan Sampai Salah!Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Beberapa orang meyakini teknik blansir membuat daging kurban lebih awet. Teknik ini merujuk pada proses merendam daging dalam air mendidih lalu mencelupkannya ke air es atau mengalirinya dengan air dingin.

Chef Stefu mengatakan teknik blansir tidak membuat daging kurban lebih awet. "Blansir itu metode masak untuk menutup pori-pori supaya jus daging tidak keluar. Proses blansir membuat luar daging seperti matang, tapi kan bagian dalam dagingnya mentah," kata chef ramah itu.

Kalaupun diblansir, menurut chef Stefu, daging kurban tetap harus disimpan di kulkas. Caranya bisa ditaruh di chiller atau freezer.

5. Cara mengenali daging kurban layak dikonsumsi

Nantinya, sebelum mengolah daging kurban, kamu harus memastikan kualitas daging yang sudah disimpan itu masih layak dikonsumsi. Jangan sampai memakan daging yang sudah busuk.

Kalau baunya aneh, seperti bau busuk atau tidak seperti bau daging segar, jangan memakannya. "Pasti ada pembusukan kan, yang menyebabkan daging pembusukan karena bakteri," kata chef Stefu.

Lalu hindari mengonsumsi daging yang sudah membiru atau berwarna kehijauan. Daging ini harus dikenali dengan seksama karena menurut chef Stefu, masih ada kemungkinan bisa dikonsumsi.

"Tapi kadang ada juga daging yang biru-hijau, tapi nggak bau. Bisa dikonsumsi atau nggak, tergantung. Kalau ketika dicium nggak ada bau yang aneh-aneh, harusnya aman," tutup chef Stefu.




(adr/odi)

Hide Ads