Masyarakat Betawi kreatif dalam mengolah bahan-bahan seadanya di sekitar mereka. Dengan paduan bumbu dan teknik masak yang tepat, hasilnya makanan khas yang unik dan nikmat.
Dihubungi detikfood (22/6), Rusmiati, penulis buku resep Dandang Betawi mengungkap sedikit sejarah dan variasi makanan khas Betawi yang ia ketahui. Menurutnya, makanan khas Betawi sangat beragam, tergantung wilayahnya.
"Setiap wilayah (di Jakarta), baik utara, selatan, barat, atau timur, itu beda-beda masakannya. Contohnya tumis bunga atau kembang durian, yang ada hanya di Jakarta Timur dan Selatan saja," kata ibu Rusmiati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang tinggal di Rorotan, utara Jakarta ini mengatakan, hidangan tumis kembang durian tak ada di wilayahnya. "Di utara itu nggak ada pohon durian. Jadi saya saja sampai saat ini belum pernah makan bunga durian karena emang nggak ada. Kita adanya enceng gondok," katanya.
![]() |
Variasi makanan khas Betawi tak sekadar itu saja, bahkan dari satu jenis hidangan, bisa diolah berbeda di beberapa wilayah Jakarta. "Gabus pucung, misalnya, diolah di utara sama selatan itu beda," ujar Rusmiati.
Meski pakem bumbunya sama, tapi ada beberapa yang berbeda. Di selatan, gabus pucung diolah dari satu ekor ikan utuh, sementara di utara ikannya berupa potongan.
Ikan gabus yang biasanya jadi bahan utama gabus pucung, menurut Rusmiati, sebenarnya bisa diganti dengan bahan lain mengingat gabus kini sulit ditemukan. Karenanya masyarakat Betawi ada yang membuat gabus pucung dari ikan bandeng.
Pada pecak gurame, juga bisa terlihat perbedaan dari cara mengolahnya di utara dan selatan Jakarta. "Pecak gurame, itu kalau di Rorotan, bumbunya kental memakai kacang tanah. Tapi kalau di Selatan, kayak kuah gitu, kayak sayur. Jadi beda," jelas Rusmiati.
Melihat soto Betawi juga bisa terlihat keberagaman masakan Betawi. Soto Betawi ada yang memiliki kuah putih dan merah. Untuk merah, memakai tambahan cabe merah.
![]() |
Lalu untuk kuahnya, ada yang memakai campuran santan atau susu. Namun sebenarnya, menurut Rusmiati, orang Betawi asli lebih suka santan. "Karena kita punya pohon kelapa sendiri. Kalau susu, mereka kurang suka yang amis-amis," tuturnya.
Ditanyai soal ciri khas masakan Betawi secara umum, menurut Rusmiati, yang paling menonjol adalah kreativitas mereka dalam mengolah bahan-bahan seadanya di sekitarnya.
"Cara masak mungkin sebenarnya sama, cuma orang Betawi itu pintar mengolah bahan seadanya saja, tanpa bumbu yang macem-macem, tapi jadi makanan enak," tutupnya.
(adr/odi)