Cake marmer merupakan cake kuno yang punya banyak penggemar. Dalam Cooking & Baking Class hari ini (1/4), chef Yongki Gunawan ungkap tips dan trik membuat cake marmer jenis adonan 'heavy.'
Cake marmer jadi favorit sejak dulu sampai sekarang. Bentuknya cantik karena menggabungkan dua warna sekaligus dan dicetak di loyang berulir.
Chef Yongki Gunawan menuturkan ada banyak resep cake marmer, termasuk yang menggunakan adonan 'heavy' alias berat. Cirinya adalah menggunakan banyak mentega (butter) sehingga tekstur adonannya lembut dan lembap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tips dan rahasia bikin cake marmer yang lembut dan lembap:
1. Pakai dua jenis mentega dan satu jenis margarin
Chef Yongki Gunawan menggunakan dua jenis butter dan satu jenis margarin. "Butternya dibanyakin supaya enak dan tidak terlalu berserat. Bahannya harus bagus supaya hasilnya bagus," ujarnya.
Ia menggunakan merek Hollmann dan Wijsman karena menurutnya aroma dan rasanya khas. Sementara untuk margarinnya, merek yang bisa ditemukan di warung sampai supermarket.
2. Mentega tak perlu dicairkan
![]() |
Untuk membuat cake marmer jenis adonan heavy, mentega tak perlu dicairkan. Mentega bisa langsung dikocok bersama gula halus dan susu kental manis.
Selanjutnya dicampur dengan adonan tepung dan telur. "Untuk adonan heavy dough, menteganya dikocok langsung, nggak usah dicairkan, baru masuk tepung, dan telur," kata chef Yongki Gunawan.
Saat memasukkan tepung dan telur, jangan bersamaan. Masukkan bergantian dalam jumlah sedikit-sedikit. Kecepatan mixer juga sebaiknya rendah.
"Kalau telur dimasukkan langsung semua, nanti memisah. Lalu kalau terigu langsung semua, bakal menggumpal. Jadi harus bergantian supaya teksturnya seimbang," kata chef Yongki.
3. Pilih loyang besi yang permukaannya tidak terlalu tajam
Untuk memanggang cake marmer, bisa memakai loyang besi yang memang populer dengan pola ulirannya yang cantik, namun pilih yang permukaannya tidak banyak yang tajam.
"Usahakan jangan yang permukaannya banyak yang tajam supaya tidak kering," kata chef Yongki Gunawan. Untuk pilihan terbaik, ia mengatakan loyang aluminium sebenarnya paling bagus. Hanya saja loyang ini tidak memiliki pola.
Soal penggunaan loyang, chef Yongki Gunawan juga memberi tips agar tidak sering dicuci pakai sabun. Sebaiknya loyang hanya dibasuh dengan air hangat agar awet dan kue tidak sulit dikeluarkan nantinya.
4. Bagi dua adonan rasa black forest dan mocha
![]() |
Sebelum dipanggang, adonan perlu dibagi menjadi dua kemudian tambahkan perasa. Pertama, perasa black forest dan kedua mocha.
Masukkan adonan tersebut ke loyang satu per satu secara bergantian hingga memenuhi loyang. Terakhir beri taburan kacang kenari sebagai topping.
Jangan lupa menghentak-hentakkan loyang, seperti membantingnya, untuk mengeluarkan udara di dalamnya. Ini bertujuan agar tidak ada gelembung besar pada kue nantinya.
Panggang adonan dalam oven bersuhu 160 derajat Celcius selama sekitar 50 menit. Hindari penggunaan api atas. Cukup pakai api bawah saja agar tidak gosong.
5. Bisa bikin versi gluten free
Chef Yongki Gunawan juga mengatakan cake marmer ini bisa dibikin versi gluten free. Caranya mudah, cukup ganti penggunaan tepung terigu dengan tepung beras.
Lalu untuk gula pasir, bisa diganti juga dengan gula merah atau palm sugar. Yang terpenting, jangan gula diet karena penggunaan gula yang rendah indeks glikemiknya membuat adonan tidak mengembang.
Cooking class ramadan kali ini didukung oleh Oxone.
(adr/odi)