40 Tahun Penjual Soto Ini Pertahankan Kualitas hingga Jual Resep Rp 50 Juta

Kuliner Kaki Lima Legendaris

40 Tahun Penjual Soto Ini Pertahankan Kualitas hingga Jual Resep Rp 50 Juta

Atiqa Rana - detikFood
Minggu, 19 Feb 2023 15:00 WIB
Soto Betawi Isi Kikil di Jakarta Pusat Ini Sudah Ada 40 Tahun
Foto: Detikcom / Atiqa Rana
Jakarta -

Soto Kaki Sapi Bang Mamat menjadi salah satu kuliner kaki lima legendaris di Jakarta. Di balik usaha soto kaki yang dirintis 40 tahun lalu, ada kisah yang menarik.

Banyak kuliner legendaris di Indonesia berupa restoran dan kaki lima yang sukses mepertahankan usaha hingga 3 generasi lebih. Tentu saja pasang pasang surut yang dialami selama berjualan puluhan tahun.

Sebagian besar kuliner kaki lima legendaris mampu bertahan karena menyajikan racikan makananyang konsisten bahan dan bumbunya sejak dulu. Seperti Soto Kaki Sapi Bang Mamat ini yang telah menyajikan soto betawi dengan rasa yang konsisten sejak ahun 1980an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 40 tahun berjualan, Soto Kaki Sapi Bang Mamat telah melalui beberapa tantangan. Ditemui oleh detikFood (16/02), pemiliknya, pak Mamat mengungkap jika warung nya ini berawal dari kaki lima saja.

Awal mula tahun 1980an, pak Mamat sudah mulai berjualan pinggir jalan di daerah Jl. Karang Anyar, Jakarta Pusat. Semua berjalan lancar sampai pak Mamat terpaksa harus pindah tempat jualan karena ada peraturan yang melarang pedagang kaki lima berjualan di daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

Akhirnya pak Mamat pun pindah lokasi jualan ke Jl. Lautze, Jakarta Pusat. Sejak penggusuran tersebut hingga saat ini, pak Mamat masih berjualan di lokasi yang sama.

"Awalnya mah di pinggir jalan gerobakan di Jl.Karang Anyar. Tapi karena gaboleh jualan, jadi pindahlah ke sini." ujarnya kepada detikfood (16/02).

Soto Betawi Isi Kikil di Jakarta Pusat Ini Sudah Ada 40 TahunAwalnya gerobakan, kini pak Mamat pindah lokasi ke ruko yang ada di Jl.Lautze. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Soto Kaki Sapi Bang Mamat merupkan usaha yang dirintis oleh Pak Mamat sendiri. Sebagai orang Betawi asli, pak Mamat pun memilih untuk berjualan soto Betawi yang resepnya ia dapatkan dari orang tuanya.

"Awal berdiri sekitar tahun 80 an lah. Itu emang dari dulu usaha sendiri jualan soto Betawi. Resepnya dari orang tua," pungkas pak Mamat ke detikfood

Keunikan dari soto Betawi milik Pak Mamat dari racikan kuahnya. Tidak berkuah putih susu tetapi kuah kemerahan dengan aroma rempah yang segar. Tidak disebutkan bumbu rahasia yang digunakan, tetapi kuahnya terasa gurih ringan.

Soto Betawi Isi Kikil di Jakarta Pusat Ini Sudah Ada 40 TahunKeunikan soto Betawi ini mungkin dari kuahnya yang gurih dan ringan. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

"Kalau keistimewannya mungkin dari kuah kali ya pake bumbu rahasia. Namanya orang dagang mungkin semua sama tapi rasanya yang berbeda. Isiannya sih sama," ungkapnya soal rasa spesial kuah sotonya.

Pak Mamat sudah pernah merasakan berjualan dari mulai semangkuknya hanya Rp 2.500 an saja, hingga kini semangkuk menjadi Rp 38.000.

"Kita udah pernah ngerasain tuh dari awalnya jualan soto Betawi cuma Rp 2.500 aja," pungkasnya.

Mempertahankan kualitas daging, jeroan hingga racikan kuahnya 40 tahun bukanlah hal yang mudah. Pak Mamat sendiri mengungkap jika dirinya tentu pernah merasakan jatuh bangun.

Dengan adanya pandemi covid-19, pak Mamat tentu sempat mengalami masa jualannya sepi pembeli.

"Pas pandemi tetep buka, tapi ya gitu sepi jualannya," ujarnya.

Meskipun begitu, setelah pandemi mereda, pak Mamat sudah bisa balik meraup keuntungan hampir 100% karena memang jualannya yang kembali ramai.

"Dulu waktu pandemi mah sepi. Sekarang alhamdullilah udah balik lagi, ya hampir 100% baliknya," ungkapnya.

Soto Betawi Isi Kikil di Jakarta Pusat Ini Sudah Ada 40 TahunResep rahasia soto Betawi ini sampai dijual oleh pak Mamat seharga Rp 50 juta. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Menariknya lagi, kenikmatan soto Betawi ini sampai membuat beberapa orang melakukan penawaran untuk membeli resep rahasianya. Terkait ini, pak Mamat tidak keberatan, selama tidak menggunakan nama yang sama.

Pak Mamat mengungkap jika ada dua orang yang datang untuk membeli resepnya. Pak Mamat kemudian menghargai resepnya sebesar Rp 50 juta.

Bukan hanya resep saja, namun sang pembeli resep juga akan diajarkan cara meraciknya selama satu minggu.

"Iya ada orang yang dateng terus mau beli resep. Kita tawarin harga jual Rp 50 juta. Itu udah sekaligus kita ajarin cara ngeraciknya selama satu minggu," ucap pak Mamat

Pak Mamat menambahkan, "Gak masalah sih yang penting mereka jualannya gak pake nama yang sama. Udah ada dua orang yang dateng beli resep."

Penjualan resep ini tidak membuat warung pak Mamat menjadi tersaingi. Jualan soto Betawinya masih ramai sampai sekarang.

Menurut pak Mamat, salah satu kunci kesuksesan jualannya yaitu harus dilakukan dengan tekun.

"Ya dengan perjuangan aja. Namanya juga orang dagang jatuh bangun. Kita tekunin aja," ucapnya kepada detikFood.




(aqr/odi)

Hide Ads