Murid SMP Korban Orderan Fiktif Makanan hingga Kalori Menu Mixue

Kejadian orderan fiktif makanan menimpa murid SMP di Bali. Ada juga fakta seputar mitos makan durian hingga kandungan kalori beragam menu Mixue.

Orderan fiktif makanan kerap terjadi hingga merugikan korban yang dituju dan sopir ojek online (ojol) yang bersangkutan. Pasalnya nominal makanan yang dipesan sering kali amat besar, mencapai jutaan rupiah.

Belum lama ini terjadi di Bali, seorang siswa SMP yang tidak tahu menahu tiba-tiba kedatangan 3 pesanan makanan yang sama sekali tidak dipesannya. Hal ini membuat guru-guru di sekolahnya kaget apalagi total pesanannya lebih dari Rp 1 juta.

Pembaca detikfood juga tertarik mengetahui informasi soal kebenaran di balik mitos durian. Raja buah ini sering dicap buruk karena dianggap merugikan kesehatan. Mengonsumsinyapun bikin banyak orang takut.

Makan durian disebut bisa menaikkan kolesterol hingga bikin demam. Alhasil orang-orang jadi memusuhi buah beraroma tajam ini. Sebenarnya bagaimana fakta konsumsi durian dan pengaruhnya terhadap kesehatan?

Mixue adalah gerai es krim dan milk tea asal China yang menjamur di Indonesia. Banyak orang menggemari menunya yang enak dan murah.

Namun bagi yang sedang diet atau memperhatikan asupan kalori dan gula harus mewaspadai asupan Mixue. Beberapa varian menunya terbilang sangat tinggi kalori sehingga bisa merugikan kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering.

Berikut deretan berita terpopuler detikfood yang paling menarik perhatian pembaca kemarin (8/2):

1. Murid SMP di Bali jadi korban orderan fiktif makanan

Murid SMP jadi korban orderan fiktif Foto: YouTube Short @yogipandechannel01

Di SMP Kristen Harapan, Denpasar, siswa bernama Dewi dari kelas 9J dikirimi makanan dan minuman yang sebenarnya tak pernah ia pesan. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya sampai 3 kali pesanan.

Pertama, ada minuman kekinian senilai Rp 317.000. Kedua, McDonald's yang totalnya Rp 560.000 hingga pesanan nasi goreng Rp 170.000. Kisah ini viral setelah seorang guru di sekolah tersebut mengunggahnya di YouTube.

Guru itu menyayangkan tindakan usil yang merugikan muridnya. "Siapapun itu, kamu sudah merugikan dan mempermainkan pekerjaan orang lain," ujarnya.