Bagi orang Asia termasuk Indonesia, durian dijuluki sebagai raja buah karena kenikmatannya. Banyak mitos yang sering dikaitkan dengan buah ini. Ini faktanya.
Durian menjadi salah satu buah yang paling populer terutama di kawasan Asia Tenggara. Aromanya yang harum kuat dengan tekstur daging buah yang legit dan manis membuat banyak orang terpikat dengan kenikmatannya.
Tetapi durian juga seringkali dipercaya dapat memberikan efek negatif pada penikmatnya. Terlebih ketika seseorang yang memiliki penyakit bawaan menikmati durian.
Meluruskan kepercayaan tersebut, beberapa orang ahli angkat suara terkait fakta sebenarnya tentang mitos durian yang banyak dipercaya. Agar tak salah lagi, pahami penjelasan para ahli terkait mitos-mitos tersebut.
Berikut 5 mitos durian yang banyak dipercaya dan faktanya menurut Raffles Medical Group:
![]() |
1. Durian pemicu kolesterol
dr. Soh selaku yang tergabung pada Raffles Medical Group mengatakan tidak setuju dengan mitos tersebut karena durian dinilai tak memiliki kandungan kolesterol. Lemak yang ditemukan pada durian hanyalah lemak tunggal tak jenuh yang tidak memiliki pengaruh terhadap kadar LDL atau kolesterol buruk.
Jenis lemak yang ada pada durian ini justru terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol buruk di dalam tubuh dan mengendalikan kadar trigliserida. Selain dr. Soh, dr. Chia juga mengatakan hal yang serupa.
Sebagai ahli gizi di Raffles Medical Group, Chia juga mengatakan bahwa mitos buah durian dapat meningkatkan kolesterol tidak selayaknya dipercaya. Asupan makanan yang disebutkan mengandung kolesterol perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu.
2. Durian menyebabkan demam
Dibalik rasanya yang lezat, banyak orang mengatakan bahwa durian adalah buah yang panas. Konsumsi durian dipercaya dapat menyebabkan penikmatnya mengalami demam dan batuk jika dikonsumsi berlebihan.
Dokter dari Raffles Medical Group, dr. Wong mengatakan bahwa tidak ada kaitannya antara durian yang panas dengan demam dan batuk. Durian hanya berpengaruh pada kenaikan suhu tubuh pada proses metabolismenya saja.
Chew selaku spesialis pengobatan tradisional Tiongkok juga mengatakan bahwa panas dari durian tidak akan menyebabkan demam. Tetapi ia membenarkan bahwa konsumsi durian terlalu banyak dapat menyebabkan batuk, sakit tenggorokan dan konstipasi.
Mitos efek samping durian lainnya ada di halaman berikutnya.