Chef Juna dan chef Renatta membuka bisnis kuliner baru berupa restoran Indonesia di Jakarta Barat. Keduanya terinspirasi konten YouTube kuliner yang mereka garap sendiri, Kisarasa. Begini ceritanya.
Chef Juna Rorimpandey dan chef Renatta Moeloek tak hanya jadi chef selebriti yang wara-wiri di televisi, tapi juga pengusaha kuliner dan kreator konten di YouTube. Mereka menggarap serial kuliner bernama Kisarasa yang konsepnya semi dokumenter.
Baik chef Juna maupun chef Renatta memiliki misi memperkenalkan hidangan Nusantara lebih mendalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mau menyajikan Kisarasa secara knowledge, which is YouTube channel, yang dikemas begitu apik. Kita cuma mau transfer pengetahuan, memperkenalkan makanan Indonesia, untuk masyarakat di daerah lain tahu," ujarnya dalam acara peluncuran Antarasa di Puri Indah Mall (8/12).
Keduanya tak main-main dalam memproduksi serial kuliner itu. "Jadi memproduksi show yang benar-benar berkualitas, baik dari segi narasi, pengambilan gambar, hidangan itu sendiri. Dan semua jerih payah di balik bagaimana menciptakan hidangan itu," ujar chef Juna.
![]() |
Sejauh ini, Kisarasa sudah menayangkan 1 season berisi 8 episode perjalanan kuliner mereka di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Chef Juna mengakui respons penonton begitu baik sampai akhirnya mereka terinspirasi membuat restoran baru.
Restoran ini masih di bawah naungan Dailybox Group yang juga menggandeng chef Juna dan chef Renatta dalam bisnis kuliner online, Dailybox. Namanya Antarasa yang punya konsep unik yaitu "from screen to plate".
Restoran ini membuka gerai pertamanya di Jakarta, yaitu di Lantai 2 Puri Indah Mall, Jakarta Barat. Di restoran ini, chef Juna dan chef Renatta menampilkan menu yang ada dalam tayangan YouTube Kisarasa.
Tiga menu andalannya adalah ikon dari tiap episode Kisarasa. Ketiganya adalah Tongseng Kambing by Chef Renatta (Rp 145.000), Short Ribs Konro by Chef Juna (Rp 125.000), dan Nasi Bebek Betutu by Bu Ray (Rp 105.000).
![]() |
"(Menu bebek) betutu melambangkan episode pertama (Kisarasa). Tongseng kambingnya chef Renatta itu pada saat beliau masak, sedangkan konro saya pada saat saya masak. Nah ini sangat diminati dan mereka ingin coba, sehingga ya (lahirlah) Antarasa," kata chef Juna.
Selain itu, Antarasa juga menghadirkan ragam makanan selera Nusantara lain. "Juga nanti ada bumbu-bumbu Indonesia yang kita padukan dengan pasta. Masakan selera Indonesia, misalnya ada mie kari Aceh tapi kita pakai spaghetti. Jadi konsepnya modern Indonesian food," tegas chef Renatta.
Dalam acara tersebut juga hadir ibu Ray, sosok di balik hidangan Bebek dan Ayam Betutu Ibu Ray. Wanita 75 tahun ini ditemani sang menantu, Tjok Gek yang kini ikut membantu bisnis kuliner Warung Betutu Ibu Ray yang ada di Renon, Denpasar.
Bisnis kuliner ini bisa dibilang legendaris karena sudah ada sejak 1975. Berawal dari usaha rumahan yang promosinya dari mulut ke mulut, ibu Ray kemudian putuskan membuka warung makan sekitar 4 tahunan terakhir demi melestarikan hidangannya.
![]() |
Terkait kolaborasi dengan Antarasa, Tjok Gek mengatakan pihaknya memasok bebek dan ayam betutu. Mereka membuat hidangan matang dengan resep autentik milik sendiri. Proses pembuatan di Denpasar, lalu dikirimkan secara higienis ke Jakarta untuk dinikmati pelanggan.
Pihak Antarasa menjelaskan, "Ada central kitchen di dekat rumah Ibu Ray di Denpasar karena kita mau membantu mereka meningkatkan kapasitas produksi, tapi memang yang mengawasi dan meracik, ibu Ray sendiri. Kita mempekerjakan warga sekitar juga."
"Mengirim menunya juga nggak asal-asalan. Pakai cold storage system, jadi dikirim pun pakai temperature sensitive vehicle. Karena kan makanan sensitif dengan suhu, supaya tidak berkembang bakteri," tambah perwakilan tersebut.
Ke depannya, Dailybox Group melalui Antarasa ingin terus menggandeng pelaku UMKM kuliner lewat kolaborasi yang memberi dampak positif bagi komunitas sekitar. Setelah Ibu Ray melalui bebek dan ayam betutu-nya, tak menutup kemungkinan ada menu tradisional istimewa lain yang ditawarkan.
(adr/odi)