Street Food 101

Seru! Belajar Bikin Peyek Raksasa dan Cicip Nasi Rijsttafel yang Ikonik di Malang

Andi Annisa Dwi R - detikFood

Sabtu, 12 Nov 2022 11:00 WIB

Malang -

Mengunjungi Hotel Tugu Malang, ada aktivitas cooking class seru yang bisa diikuti. Salah satu agendanya, bikin peyek raksasa yang merupakan pelengkap hidangan tradisional di Melati Restaurant.

Hotel Tugu Malang adalah hotel legendaris di kota Malang yang berdiri sejak 1990. Hotel ini lekat dengan sentuhan seni dan budaya dimana di dalamnya terdapat banyak koleksi benda seni yang ceritanya menarik disimak.

Benda-benda seni tersebut dikumpulkan sang pemilik hotel, Anhar Setjadibrata. Tak hanya dari Indonesia, koleksi benda seninya beragam dari mancanegara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menginap di Hotel Tugu Malang, tamu juga bisa mengikuti cooking class (kelas memasak) yang diadakan di pinggir kolam renang. Siti, pegawai Melati Restaurant di Hotel Tugu Malang mengungkap jadwal cooking class selalu tersedia, mengikuti permintaan tamu.

Membuat peyek raksasa, salah satu agenda cooking class seru di Hotel Tugu Malang. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

"Cooking class pasti ada schedule, sesuai request dari tamu. Bisa bikin kue, peyek, atau nasi goreng," katanya kepada detikfood (3/10). Agenda ini biasanya juga termasuk aktivitas belanja bahan ke pasar sambil naik becak, dan lain sebagainya.

Tim detikfood (3/10) berkesempatan mengikuti cooking class yang dipandu Pak Karno selaku cook di Hotel Tugu Malang. Kami membuat peyek raksasa yang merupakan menu unik dari restoran hotel ini.

Disebut raksasa lantaran ukuran peyeknya benar-benar super besar, bahkan bisa menutupi wajah seseorang. Peyek ini bisa dijadikan pelengkap menu nasi pecel hingga nasi rijsttafel di restoran.

Adonan peyek yang siap digoreng. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Bahan membuat peyek kacang mudah didapat. "Bahan-bahan kasar yang harus dipersiapkan adalah bawang putih 2 ons, ketumbar 1 sendok setengah, kemiri 1 ons setengah, daun jeruk purut 20 gram, kencur 15 gram, telur 6 butir, tepung beras setengah kilogram, tepung kanji setengah kilogram, garam 1.5 sendok teh, dan tepung Knorr 1 sendok teh," ujar Pak Karno.

Semua bahan itu dihaluskan hingga menjadi adonan, lalu ditambahkan kacang tanah. Adonan peyekpun siap digoreng di wajan besar dengan panas api tinggi.

Ketika menggoreng peyek, butuh keterampilan menaruh adonannya di sisi wajan dengan ketebalan yang pas. Tak terlalu tebal ataupun tipis.

"Kalau warna (peyek) sudah menguning, peyek diangkat. Kita serok," kata Pak Karno. Ia mengatakan suhu api yang konsisten untuk menggoreng peyek juga diperlukan agar hasilnya memuaskan.

Pak Karno saat mencontohkan cara membuat peyek raksasa. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Resep peyek raksasa ini ditujukan untuk 15 lembar jika ukurannya besar. Kalau mau buat yang kecil-kecil, dari resep tersebut bisa jadi 35 lembar peyek kacang.

Menyoal harga, cooking class di Hotel Tugu Malang dibanderol Rp 1.100.000. Pengalaman masak yang menyenangkan ini bisa jadi agenda pilihan bersama pasangan atau keluarga.

Peyek raksasa jadi pelengkap hidangan nasi rijsttafel hingga nasi pecel Blitar. Baca halaman selanjutnya.

Melati Restaurant di Hotel Tugu Malang menyajikan ragam hidangan lokal dan mancanegara. Dari kategori nasi tradisional, ada 4 menu andalan yang bisa dicoba. Masing-masing diberi lauk lengkap sehingga dijamin memuaskan!

Nasi Kuning Komplet (Rp 98.000++) terlihat cantik dengan susunan nasi layaknya tumpeng mini. Di sekelilingnya terdapat aneka lauk seperti ayam bumbu rujak, terik tahu tempe, acar kuning, sambal goreng kentang tahu tempe, dan sambal yang pedas enak.

Nasi kuning dengan ragam lauk di Hotel Tugu Malang. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Kalau mau yang signature Melati Restaurant, bisa coba Nasi Tugu Rijsttafel (Rp 98.000++) yang bisa dipesan dengan nasi hijau. Nasi ini diberi pewarna alami berupa daun pandan dan daun suji. Rasanya gurih enak karena dimasak dengan santan.

Untuk lauknya juga beragam, termasuk ayam bumbu rujak, empal, kering tempe, acar kuning, dan telur puyuh. Uniknya pada menu ini juga terdapat pisang goreng sebagai pencuci mulut.

Melati Restaurant tak ketinggalan menyajikan Nasi Pecel Blitar (Rp 58.000++) yang istimewa karena bumbu pecelnya homemade dari grup Tugu. Nasi pecel juga menarik selera karena disajikan di pincuk daun pisang.

Nasi Pecel Blitar juga tersedia di Melati Restaurant. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Untuk sayurannya memakai sayuran organik. Pelengkapnya ada tempe goreng, bakwan jagung, dan serundeng daging. Menyantapnya sebagai menu sarapan terasa puas dan mengenyangkan.

Terakhir, ada Sego Campur Mbok Ginten (Rp 98.000++) yang sayang dilewatkan. Berupa nasi putih bertabur serundeng yang disajikan bersama urap, krecek sapi, teri kacang, tering tempe, dan opor ayam suwir.

Bagi tamu nonhotel alias yang tidak menginap juga bisa santap di Melati Restaurant. Lokasi restoran ini ada di Hotel Tugu Malang yang beralamat di Jl. Tugu No.3, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang.