Berkunjung ke The Colony Restaurant, Hotel Tugu Blitar, kamu bisa mencicipi ragam makanan khas Blitar, termasuk dua menu favorit Megawati Sukarnoputri. Ada nasi pecel Blitar dan kotokan kutuk yang menggoda selera.
Hotel Tugu Blitar adalah hotel bersejarah yang sudah ada sejak 1850. Di hotel ini ada tempat makan utama bernama The Colony Restaurant. Begitu memasuki area hotel, lokasi restoran ini ada di sisi kiri.
The Colony Restaurant sehari-hari menjadi tempat sarapan tamu hotel. Jam operasionalnya mulai pukul 06.00 sampai 11.00, lalu lanjut lagi pada siang hingga malam hari. Selain tamu hotel, pengunjung umum yang mau sarapan atau santap di sini juga bisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Colony Restaurant menyajikan masakan tradisional Indonesia, China, dan Eropa. Suasana bersantapnya istimewa dengan bangunan sarat akan pilar-pilar kokoh ala arsitektur Belanda. Sementara interiornya didominasi ornamen antik Jawa.
![]() |
Winarno, chef koordinator Hotel Tugu Blitar bertanggung jawab pada menu-menu yang disuguhkan di sini. Saat sarapan, ia dan tim menyediakan makanan khas Blitar dan Jawa lainnya.
Pertama, ada kotokan kutuk yang diakui Winarno merupakan makanan favorit Megawati Sukarnoputri. Ia dan anggota keluarga Sukarno yang lain diketahui sering menginap di hotel ini ketika sedang berkunjung ke Blitar, terutama saat haul wafatnya Sukarno.
"Kalau Bu Mega mesti (makan) kotokan kutuk," kata Winarno pada detikfood (30/9). Makanan ini berupa ikan gabus (kutuk) yang diberi kuah santan dan daun kemangi yang harum enak. Cita rasanya gurih pedas!
![]() |
"Bahannya ada bawang merah, bawang putih, kemiri, pakai kencur. Ada kemangi juga. Kuah santan juga," tutur Winarno. Selain itu, presiden kelima Republik Indonesia ini juga penggemar sajian nasi pecel Blitar. Sama halnya dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Budiono saat berkunjung ke The Colony Restaurant.
Pecel Blitar terkenal dengan rasa bumbu kacangnya yang gurih pedas. Untuk isinya juga sedikit berbeda dari pecel-pecel di Jawa lainnya.
"Untuk isinya, pecel Blitar sehari-hari biasanya tauge panjang, kacang panjang, bayam, dan daun pepaya," kata Winarno. Semua bahan ini disajikan fresh dengan guyuran sambal pecel homemade yang nikmat.
Winarno juga mempromosikan menu andalan The Colony Restaurant, pecel punten. Hidangan ini terdiri punten sebagai bahan utamanya. Dibuat dari beras dan santan dengan tampilan mirip lontong, namun lebih kenyal.
Pecel punten dilengkapi kembang turi, tauge, dan kecipir. "Kalau di tempat lain mungkin tidak ada kecipir, (tapi) di Blitar ada ini khasnya. Dipotong serong-serong. Terus dikasih lalapan mentimun, kemangi, dan peyek," sambung chef ramah ini.
![]() |
Menu lain yang sayang dilewatkan di sini adalah nasi sumpil dan nasi ampok. "Kalau nasi sumpil itu lontong. Sama sayurnya ada dari kacang sriwet dan tempe. Kalau tidak ada kacang sriwet biasanya pakai rebung," kata chef yang sudah bekerja sejak 1994 itu.
Nasi ampok tak kalah istimewa. Nasi jagung itu dilengkapi urap, kenikir, tauge, dan kacang panjang yang renyah segar. Menyantapnya dijamin kenyang!
Bagi pengunjung umum yang ingin menikmati menu sarapan di The Colony Restaurant tak perlu merogoh kocek dalam. Cukup bayar Rp 38.500 bisa mencicipi berbagai makanan tradisional khas Blitar. Hotel Tugu Blitar berlokasi di Jalan Merdeka Nomor 173.
(adr/odi)