Sajian tiram segar yang dibakar ini aromanya gurih menggelitik. Rasanya lembut dan dijamin sekali cicip bakal ketagihan.
Tiram bakar Barru adalah kuliner khas yang dikembangkan oleh masyarakat Kelurahan Coppo, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Seperti namanya, kuliner ini berbahan dasar tiram yang diolah dengan cara dibakar.
Tekstur daging tiram yang kenyal kian lezat dengan aroma yang khas. Tiram bakar Barru ini diolah dengan cara tradisional sehingga aromanya sangat wangi dan menggugah selera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menikmati tiram bakar Barru ini pengunjung bisa mengunjungi pusat kuliner tiram bakar di Lingkungan Lemba, Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru. Jarak dari pusat kota Barru hanya sekitar 15 menit.
Warung makan yang menyajikan tiram bakar di Kampung Lajari cukup banyak berjejer di pinggir jalan. Pengunjung tinggal memilih salah satu warung makan.
Uniknya, warung makan tiram bakar Barru ini tidak seperti struktur warung makan pada umumnya. Pelanggan menikmati kerang bakar di sebuah gazebo yang disediakan oleh masing-masing warung.
![]() |
Tiram bakar Barru tidak disajikan siap makan, melainkan dalam bentuk utuh masih terbungkus cangkangnya. Hal ini memberi sensasi yang berbeda karena harus membukanya sendiri satu per satu.
Warung makan tiram bakar Barru ini selalu ramai pengunjung. Apalagi saat waktu-waktu libur. Sebaiknya pengunjung datang waktu menjelang siang sehingga bebas memilih warung karena masih banyak tempat kosong.
Setelah memesan tiram bakar, tim detikSulsel mencoba melihat secara langsung pembuatan tiram bakar Barru. Penjual terlihat mengambil sejumlah tiram sesuai porsi kemudian membakarnya di sebuah tempat pembakaran khusus.
Tiram dibakar memakai daun kelapa kering sekitar 10 menit. Daun kelapa kering yang digunakan ternyata memberikan aroma yang khas.
![]() |
Setelah tiram bakar masak, kemudian disajikan di tengah-tengah gazebo dengan gaya lesehan. Untuk menikmatinya, perlu mengeluarkan isi tiram dari cangkangnya menggunakan besi yang telah disediakan. Tiram dipukul hingga cangkangnya terbuka sehingga tidak sulit membukanya.
Salah satu penjual tiram bakar, Umar menjelaskan cara mengonsumsi tiram bakar dengan cara dipukul merupakan tradisi masyarakat di Lingkungan Lemba. Namun menurutnya cara unik memasak dan mengeluarkan tiram seperti itu justru yang menjadi daya tarik bagi pembeli.
"Kalau biasanya tiram kan mungkin yang sudah dibuka, itu rasanya beda kalau kita bakar dan dikeluarkan sendiri isinya," ungkapnya saat ditemui detikSulsel, Sabtu (22/10/2022).
Umar mengaku tidak ada alasan khusus pelanggan yang harus mengeluarkan tiram setelah dibakar. Hanya saja sudah menjadi kebiasaan sejak dahulu.
"Mungkin supaya pengunjung juga ikut merasakan kerja dulu baru makan. Kan jadi lebih enak juga itu," tuturnya sambil terkekeh.
![]() |
Tiram bakar disajikan per satu ikat keranjang kecil dengan harga Rp 25 ribu. Kemudian ada nasi dengan harga Rp 10 ribu per orang.
"Kalau ramai bisa sampai 20 keranjang kecil yang terjual," paparnya.
Disajikan Bersama Air Jeruk Nipis dan Lombok
Agar isi tiram bakar terasa lebih nikmat, disajikan dengan cocolan air jeruk nipis yang diberi lombok biji yang sudah diulek membuat rasa pedas bercampur asam lebih terasa. Ada pilihan lain campuran berupa berupa potongan mangga muda.
Selain pilihan nasi putih, penjual juga menyediakan pilihan nasi uduk atau nasi yang telah dikukus dengan santan. Harganya Rp 15 ribu perporsi.
"Yang nasi uduk atau nasi bersantan harus dipesan lebih dahulu karena cukup lama dimasak," bebernya.
Bagi yang tidak suka menyukai menu tiram, penjual menyediakan berbagai ikan segar. Harganya pun bervariatif bergantung ukuran.
"Kita sediakan ikan segar juga, karena siapa tahu ada yang tidak terbiasa makan tiram," imbuhnya.
Baca artikel selengkapnya DI SINI !
(raf/odi)