Mark Wiens terkenal dengan berbagai video kulinernya yang menarik. Kini iapun didapuk menjadi pembawa acara atau host di program kuliner terbaru 'Food Affair'.
Bagi yang suka nonton video-video kuliner di YouTube, pasti sudah tidak asing dengan sosok food vlogger ternama Mark Wiens. Saat ini ia memiliki lebih dari 9 juta subscribers di kanalnya.
Penggemar kuliner asal Amerika yang kini menetap di Thailand ini, baru saja merampungkan program kuliner 'Food Affair with Mark Wiens' yang akan tayang mulai 18 November mendatang di HBO, HBO GO dan HBO Max.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serial 'Food Affair with Mark Wiens' terdiri dari enam episode. Setiap episodenya, menampilkan perjalanan Mark Wiens mencicipi keberagaman kuliner di Singapura. Dari restoran fine dining berbintang Michelin, sampai kuliner kaki lima yang tak kalah lezat.
Ditemui di Singapura (19/10), Mark membagikan pengalamannya dan keseruannya dalam proses pembuatan program ini kepada detikcom.
1. Pengalaman Pertama Jadi Host
![]() |
Sejak tahun 2010 Mark Wiens menjadi food vlogger. Namun program 'Food Affair with Mark Wiens' ini tetap menjadi pengalaman pertama Mark, dalam membawakan program kuliner di luar YouTube.
"Reaksi pertama saya ketika mendapat tawaran untuk menjadi host di acara Food Affair ini, sebenarnya cukup kasual ya. Sebelumnya saya memang sudah mengenal produser Eric Khoo dari Zhao Wei Films yang menggarap program ini. Jadi ketika mereka menawarkan posisi ini, saya langsung setuju, karena saya tak sabar untuk mencoba pengalaman baru," ungkap food vlogger kelahiran Arizona tersebut.
Di awal proses syuting yang memakan waktu sekitar satu bulan lebih di Singapura, Mark mengaku bahwa dirinya sempat gugup. Namun, ama-lama ia terbiasa dengan suasana di lokasi syuting.
"Di awal-awal (syuting) saya belum terbiasa dengan banyaknya kamera, tim produksi, dan menjadi pusat perhatian. Karena proses syutingnya ini sangat berbeda dengan yang biasa saya lakukan di Youtube. Namun semakin berjalannya waktu, saya semakin terbiasa dan semakin nyaman ketika menjadi host di acara ini," sambungnya.
2. Program Kuliner Tanpa Naskah
![]() |
"Jika ditanya kesulitan saat menjadi host di program 'Food Affair' ini, sebenarnya tidak ada ya. Karena program ini memang tanpa naskah, jadi saya merasa beruntung karena bisa lebih natural saat membawakan acara," tutur Mark.
Mark mengaku bahwa dirinya lebih terbiasa dengan konsep acara tanpa naskah. Karena memang itu yang dia lakukan setiap kali syuting video kulinerannya di YouTuber.
"Terutama ketika saya mencicipi makanan, saya bisa langsung menjelaskan makanan tersebut, tanpa perlu naskah. Karena saat di YouTube pun, sebenarnya saya yang melakukan proses syuting dan editing, jadi tidak terlalu ada perbedaan antara menjadi host di Food Affair dan ketika saya membuat video kulineran di YouTube," ungkap food vlogger berusia 36 tahun ini.
3. Melakukan Penelitian Kuliner Singapura
![]() |
Selain Thailand, Mark menyebut bahwa Singapura merupakan salah satu negara di Asia yang cukup sering dikunjunginya, karena ia suka dengan keberagaman makanan yang ditawarkan di sini.
Di dalam proses syuting 'Food Affair' pun, Mark memang tidak terlibat dalam pemilihan tempat makan atau restoran yang akan mereka kunjungi. Namun, Mark selalu melakukan penelitian kecil, tentang makanan atau chef yang akan dikunjunginya saat syuting.
"Untuk pemilihan tempat makan yang dikunjungi di acara, itu bagian tim produksi. Namun ketika melihat daftar tempat makannya, ada beberapa yang familiar karena saya pernah makan di sana. Karena di dalam program ini saya harus berinteraksi dengan chef dan penjual makanan untuk menggali kisah mereka, sekaligus makanan yang disajikan. Pastinya saya membaca dulu, atau mencari dulu informasi tentang mereka dan makanan apa yang akan saya coba di sana. Jadi saya tidak kikuk saat syuting," lanjutnya.
4. Bagian Terseru di Program Food Affair
![]() |
"Menurut saya, salah satu hal terbaik yang diulas di program 'Food Affair' adalah penonton bisa melihat keberagaman kuliner di Singapura. Singapura merupakan rumah dari lebih 50 restoran berbintang Michelin dan 60 tempat makan yang menyandang gelar Bib Gourmand," tuturnya.
"Dari keberagaman ini lah, 'Food Affair' memiliki komposisi yang unik antara restoran fine dining, restoran legendaris dan gerai makanan kaki lima yang menyatu menjadi budaya kuliner yang menarik dikemas apik lewat setiap episode," pungkas Mark ramah.
Semua keseruan Mark kulineran dan bertemu berbagai chef hingga ahli makanan, bisa disaksikan dalam program 'Food Affair with Mark Wiens' di HBO. Untuk informasi seputar program, dan cara berlangganan bisa langsung kunjungi https://www.hbogoasia.id/.
Baca Juga: Bentuknya Unik, Food Vlogger Ini Terpesona dengan Buah Nipah" selengkapnya
(sob/odi)