Kopi golondong asal Ciamis, Jawa Barat punya cerita menarik. Kopi ini hanya boleh diseduh setahun sekali yaitu tiap tanggal 10 Muharam. Jika dilanggar, mitosnya akan terjadi malapetaka! Kok bisa?
Perayaan 10 Muharam di Ciamis identik dengan waktu penyeduhan kopi golondong. Kopi ini merupakan minuman khas Dusun Banjarwaru, Kecamatan Kawali.
Konon kopi ini sudah ada sejak zaman dulu dan diwariskan secara turun-temurun. Pembuatnya bukan orang sembarangan, melainkan hanya keluarga kuncen Situs Pasarean (makam tokoh penyebar Islam).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopi golondong lalu disajikan setiap tanggal 10 Muharam Hijriah dalam acara tradisi Sedekah Muharam. Kopi ini unik karena dibuat dari santan kelapa asli yang dimasak bersama gula kawung alias gula aren.
Baca Juga: Ngopi Cantik di Kebun Jati di Ciamis Ini Sedang Hits
![]() |
Untuk kopinya memakai biji kopi utuh, bukan yang digiling. Biji kopi ini kemudian dimasukkan ke dalam campuran santan dan gula aren sebagai topping. Lalu ada tambahan daun pandan sebagai pewangi minuman.
"Kopi Golondong hanya dibuat setahun sekali oleh keluarga kuncen dan keturunannya. Dibuatnya juga harus tepat 10 Muharam," ujar Budayawan asal Kawali Fahmi Husnul Yaqin yang juga warga Banjarwaru, Kamis (11/8/2022).
Menurut Fahmi, apabila keluarga kuncen membuat Kopi Golondong di luar dari 10 Muharam maka akan mendapat petaka. Hal itu sudah beberapa kali terjadi.
"Ada diceritakan pamali. Faktanya itu dirasakan oleh keluarga kuncen, pernah terjadi seperti sakit dan lainnya. Khususnya orang Banjarwaru sudah merasakan hal itu," ungkapnya.
Kalau pun ada warga yang meniru dari pembuatan hingga bahan kopi, maka rasanya akan berbeda. Mengingat hanya keluarga kuncen yang memiliki resep dan cara untuk membuat Kopi Golondong tersebut.
![]() |
Baca Juga: Begini Proses Pembuatan Galendo, Makanan Ciamis yang Manis dan Gurih
"Kalau warga yang bikin itu rasanya 99 persen akan berbeda. Proses pembuatannya harus pas tanggal 10 Muharam. Dari mulai memarut kelapa untuk santan sampai menggodoknya dan disajikan saat Sedekah Muharam," ucapnya.
Kopi Golondong disajikan dengan makanan khas bernama Cikokomoh. Makanan ini terbuat dari nasi ketan dengan rasa manis dan asin. Tekstur makanan ini mirip ulen hanya dibentuk seperti tumpeng.
Fahmi menjelaskan kedua makanan khas ini disajikan pada saat Sedekah Muharam setelah Dzuhur. Sejak dulu, dalam kegiatan ini masyarakat saling bertukar makanan.
"Nah khusus makanan yang disajikan oleh orang dalam atau kuncen, Kopi Golondong dan Cikokomoh," katanya.
Fahmi menyebut kopi Golondong ingin diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2023. Begini cerita selengkapnya.
Baca Juga: Mitos Kopi Golondong Ciamis, Diseduh Sembarangan Bawa Malapetaka
(yms/odi)