Ayam Bakar Mak Gogok di Blora, Gurihnya Sampai ke Tulang!

Ayam Bakar Mak Gogok di Blora, Gurihnya Sampai ke Tulang!

Sudrajat - detikFood
Rabu, 20 Jul 2022 14:30 WIB
Pemilik warung Ayam Bakar Mak Gogok di Blora
Foto: Sudrajat / detikcom
Blora -

Lazimnya, daging ayam kampung bila digoreng atau bakar akan tetap terasa sedikit keras dan liat bila dikunyah. Tapi tidak demikian dengan menu Ayam Bakar Mak Gogok yang berlokasi di Desa Genjahan, Kecamatan Jiken, sekitar 10 kilometer dari Kota Blora, Jawa Tengah.

Selain empuk, Ayam Bakar Mak Gogok punya bumbu gurih, manis, dan bercampur dengan rasa pedas. Semuanya meresap sampai ke tulangnya. Apa resepnya?

Menurut Mak Gogok yang bernama asli Sarti, 70 tahun, bumbu ayam bakar olahannya terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai merah, gula merah, kunir, asam, kencur, tumbar, jinten, dan santan. "Racikan bumbu ini warisan dari Mbah Muryati, nenek saya," kata Mak Gogok saat ditemui detikfood, Minggu (17/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang nenek bekerja di rumah seorang sinder (pengawas/mandor) kehutanan. Setiap kali ada para pejabat bertandang, sang nenek lah yang memasak ayam bakar itu. Mak Gogok yang masih remaja kerap diminta membantu meracik bumbu yang takarannya telah ditentukan.

Pemilik warung ayam bakar Mak Gogok di Blora, Jawa TengahPemilik warung ayam bakar Mak Gogok di Blora, Jawa Tengah Foto: Sudrajat / detikcom

Berbekal resep itulah, pada 1991 Mak Gogok mulai merintis rumah makan ayam. Tapi dia cuma melayani pesanan tetangga dan para pegawai kelurahan. Sebelumnya Mak Gogok sempat menjadi penjual pecel dan bubur kacang hijau di pinggir jalan desa itu.

ADVERTISEMENT

Agar daging terasa lunak dan bumbu meresap, Mak Gogok rupanya melakukan dua kali pembakaran. Pertama ketika ayam baru dibersihkan dari bulu-bulu dan jeroannya telah dilucuti.

Proses pembakaran menggunakan arang kayu jati berlangsung selama 30 menitan hingga daging berwarna agak kecoklatan. Berikutnya, ayam direbus dengan bumbu kental di wajan besar selama selama satu jam.

"Pembakaran pertama itu untuk mengeringkan air dan lemak, sekaligus melunakkan daging. Proses rebus lebih lama biar bumbu benar-benar meresap ke sekujur pori-pori daging," kata Mak Gogok.

Setelah direbus, daging ayam bakar yang berlumur bumbu akan ditiriskan hingga dingin. Daging ayam akan kembali dibakar selama 10 menit sebelum siap dihidangkan ke pelanggan yang datang. Tujuannya selain untuk meresapkan bumbu sekaligus memberikan cita rasa bakar dan aroma asap bakaran.

Ayam Bakar Mak Gogok BloraAyam Bakar Mak Gogok Blora disajikan dengan lalapan dan sambal kacang. Foto: Sudrajat / detikcom

Sebagai pelengkap, turut disajikan lalapan (timun dan kol) lengkap dengan sambal kacang, juga ada tumis daun ubi dan sambal terasi. Untuk minuman, Mak Gogok menyiapkan teh kental dan air jeruk, hingga minuman dalam botol.

Seiring peminat yang terus meningkat berkat promosi dari mulut ke mulut dari warga dan pegawai kelurahan, pada 1994 dia memberanikan diri memasang nama di warungnya: "Ayam Bakar Mak Gogok".

Meski begitu, ia juga menjual daging ayam kampung goreng berikut jeroannya dalam bentuk sate, sayur lodeh dan sayur asem. Satu paket ayam bakar lengkap dengan lalapan dan sambal itu dijual dengan harga Rp 170 ribu.

Seiring dengan itu, kalangan pelanggan Mak Gogok pun meluas. Bupati dan para pejabat di lingkungan Pemkab Blora kerap singgah ke warung ayam bakar miliknya. Padahal lokasinya menjorok beberapa ratus meter dari Jalan Raya Blora - Cepu.

Ayam Bakar Mak Gogok di Blora, gurihnya sampai ke tulangPengunjung saat mencicipi kelezatan Ayam Bakar Mak Gogok di Blora. Foto: Dok. Ayam Bakar Mak Gogok

Warung ini buka sejak pukul 08.00 - 16.00. Tapi dalam kondisi tertentu, Mak Gowok tak kuasa menolak bila ada pelanggan yang datang melewati jam 16.00.

"Biasanya kalau sore lebih banyak melayani pesanan untuk take away sebagai oleh-oleh ke luar daerah Blora," ujar keponakan Mak Gowok yang bertugas sebagai kasir dan penyaji menu untuk tetamu.

Salah satu anak Mak Gowok sempat mencoba membuka warung dengan resep serupa di dekat Kantor Polres Blora. Konsepnya sudah berupa rumah makan yang dilengkapi AC, musik pengiring, hingga aula pertemuan. Maklum, targetnya ada para pejabat di sekitar Pemkab Blora.

Tapi rumah makan itu tak bertahan lama. "Para pelanggan tetap merasa yang dijual di warung saya ini lebih enak," kata Mak Gowok diiringi tawa kecil.




(adr/adr)

Hide Ads