Makan di restoran mengundang keributan karena merasa diketok harga. Dari makan seafood Rp 2.4 juta hingga bayar sate 2 tusuk sate buntel Rp 90 ribu.
Fenomena ketok harga bisa terjadi di mana saja. Kali ini di Malaysia pada sebuah restoran hot pot. Seorang pembeli datang makan bersama teman-temannya. Mereka bertujuh menikmati berbagai paket menu di restoran itu.
Puas makan, sayangnya saat menerima bon tagihan mereka terkejut lalu protes. Tagihannya sebesar Rp 2.4 juta. Kisah mereka diunggah di Facebook. Pemilik tempat makanpun memberi penjelasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian yang mirip juga dialami seorang pengunjung rumah makan di kawasan Kota Lama Semarang. Ia merasa seperti terjebak ketok harga setelah makan 2 tusuk sate buntel berharga Rp 80.000. Padahal sudah tertera jelas harganya pada daftar menu.
Sementara itu ada juga pengalaman buruk warga Singapura yang mengajak keluarga makan di warung makan di Melaka Malaysia. Pemilik warung bukan melayani ia dan keluarganya tetapi malah membentak dan menyindir dirinya.
Berikut ini 3 berita pengalaman makan yang menarik perhatian pembaca detikfood selama sepekan.
1. Pembeli protes, makan bertujuh ditagih Rp 2.4 juta
Makan seafood di sebuah restoran hotpot seorang penggguna Facebook di Singapura ditagih Rp 2.4 juta untuk 7 orang. Merasa kena ketok harga iapun curhat di Facebook lalu ditanggapi oleh pemilik restoran.
Seafood memang relatif mahal di Singapura. Apalagi jika mereka memesan jenis seafood seperti udang manis. Rincian pesanan merekapun dijelaskan oleh pemilik restoran. Apakah wajar harga yang dibayarkan untuk makan seafood segar?
2. Makan 2 tusuk sate buntel bayar Rp 90.000
Sebelum memesan makanan di tempat makan ada baiknya memeriksa dulu menu dan harganya. Agar tak terkejut saat disodori bon tagihan oleh pihak rumah makan. Hal ini dialami oleh netizen Twitter.
Ia kaget dan merasa kena jebak ketok harga ketika harus bayar Rp 90.000 untuk 2 tusuk sate buntel. Sate ini normalnya Rp 50.000 per 2 tusuk. Padahal ia bersantap di kawasan wisata dan sudah ada daftar menunya. Apakah ini tergolong ketok harga?
![]() |
3. Pembeli dibentak dan disindir pemilik warung makan
Seharusnya pembeli dilayani dengan baik. Apalagi di tempat makan yang sudah terkenal. Tetapi pengalaman pengguna Facebook dari Singapura sangat berbeda. Ia bersantap bersama keluarga di warung makan di Melaka, Malaysia.
Menyadari datang ke warung makan terkenal selewat jam makan siang, tentunya banyak menu sudah habis. Saat bertanya pada pemilik warung ia malah dibentak, pesanannya diabaikan dan disindir karena berasal dari Singapura.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(odi/odi)