Intip Strategi TEGUK untuk Bangkit Berekspansi di Tengah Pandemi

Intip Strategi TEGUK untuk Bangkit Berekspansi di Tengah Pandemi

Angga Laraspati - detikFood
Jumat, 03 Jun 2022 20:27 WIB
TEGUK Indonesia
Foto: TEGUK Indonesia
Jakarta -

Situasi pandemi membuat UMKM harus memutar otak untuk bertahan, salah satunya adalah TEGUK Indonesia. Untuk sukses melewati tantangan pandemi, TEGUK Indonesia harus menemukan strategi optimal untuk keluar dari jurang masalah.

Untuk mengembangkan bisnisnya, TEGUK mengoptimalkan layanan digital agar bisa 'naik kelas'. Hasilnya, UMKM yang berdiri pada 2018 tersebut berhasil melewati tantangan pandemi, dan bahkan sukses berekspansi ke lebih dari 170 gerai di seluruh Indonesia hingga hari ini.

Sebelum sukses seperti saat ini, TEGUK ternyata juga pernah menghadapi situasi yang mengharuskan mereka menutup gerai di awal masa pandemi. Oleh karena itu, TEGUK terus melakukan riset dan survei evaluasi konsumen secara berkala untuk mengetahui ekspektasi pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai brand, kita harus berusaha lebih peka dengan perilaku konsumen untuk membantu mengembangkan brand kita. Di TEGUK sendiri, riset yang kami lakukan membuat kami melihat adanya akselerasi pada perubahan pola konsumsi masyarakat yang menjadi sebuah ruang potensi bisnis. Pembatasan mobilitas masyarakat pada akhirnya menjadi insight baru bagi kami untuk lebih mengoptimalkan ekosistem digital," ujar CEO TEGUK Indonesia Maulana Hakim dalam keterangannya, Jumat (2/6/2022).

TEGUK IndonesiaTEGUK Indonesia Foto: ShopeeFood

Melihat adanya peningkatan kebiasaan konsumen memesan makanan secara online, TEGUK pun memutuskan untuk bergabung menjadi merchant ShopeeFood untuk menjangkau pasar potensial yang lebih luas.

ADVERTISEMENT

TEGUK melihat, ShopeeFood punya cara untuk menarik konsumen dari segala kalangan, seperti kampanye rutin yang turut menjadi daya tarik bagi pelanggan TEGUK. Terbukti, sejak bergabung ShopeeFood pada awal tahun 2021, TEGUK mencatat peningkatan angka transaksi yang melebihi ekspektasi target.

"Sebagai pelaku usaha, kita tidak bisa menutup mata terhadap digitalisasi yang terjadi. Bersikap terbuka menjadi kunci bagi bisnis untuk dapat terus berkembang di tengah ketidakpastian pasar. Pelajari, pahami, dan adopsi, menjadi prinsip kami dalam menerima berbagai perubahan yang dinamis," tutur Maulana.

Shopee pun baru saja meluncurkan fitur Registrasi Mandiri pada aplikasi Shopee Partner yang memudahkan para pelaku UMKM mendaftarkan bisnisnya ke dalam ekosistem ShopeePay dan ShopeeFood, tanpa terbatas waktu dan jarak.

Mitra merchant dapat mengunduh aplikasi Shopee Partner pada App Store dan Google Play Store secara gratis dan proses pendaftaran bagi para mitra dapat dilakukan dalam satu genggaman saja. Mitra hanya perlu mengikuti alur pengisian data yang dibutuhkan.

Adapun beberapa syarat yang dibutuhkan antara lain foto KTP, informasi merchant, akun bank untuk pencairan saldo, serta melakukan verifikasi wajah. Langkah terakhir adalah memilih layanan ShopeePay atau ShopeeFood, ataupun keduanya. Aktivasi merchant akan dilakukan dalam kurun waktu 1-5 hari kerja.

TEGUK IndonesiaFoto: TEGUK Indonesia

Melalui aplikasi Shopee Partner, pelaku usaha juga memiliki akses ke berbagai fitur yang dapat mendukung operasional harian, seperti pembaruan daftar pesanan, jumlah transaksi secara real-time, pengaturan jam operasional, pengubahan dan penambahan menu.

TEGUK turut menyambut baik inovasi terbaru dari Shopee ini sebagai salah bentuk dukungan nyata terhadap bisnis UMKM. Menurut Maulana, inisiatif tersebut akan membawa dampak baik bagi pelaku UMKM di Indonesia dan akan membawa percepatan ekonomi digital ke arah yang lebih baik lagi.

"TEGUK mendorong sesama pelaku UMKM yang belum bergabung ke dalam ekosistem digital ShopeePay dan ShopeeFood untuk memanfaatkan fitur Registrasi Mandiri ini agar dapat mendorong perkembangan bisnis ke depannya," imbuhnya.

(ncm/ega)

Hide Ads