Saat mencari kedai kopi klasik dan 'jadul' di Bandung, mampirlah ke Kopi Purnama yang sudah ada sejak 1930. Kedai kopi ini kerap diantre pengunjung.
Menelusuri pencarian kedai kopi Bandung di internet, kamu pasti bakal dapat banyak jawaban Kopi Purnama. Kedai kopi ini berlokasi di Jalan Alkateri No.22, Braga.
Bangunannya begitu klasik khas zaman dulu dengan interior yang serba sederhana juga. Tapi jangan salah, keunikan inilah yang membuat banyak pencinta kopi menyambangi Kopi Purnama.
"Bangunan bagian depan masih kami jaga keasliannya sejak dibangun tahun 1927, kemudian dipakai jualan oleh kakek buyut saya pada tahun 1930. Kakek buyut saya orang asli Cina yang sempat berdagang roti srikaya dan kopi susu di Medan, kemudian pindah dan berjualan di Bandung. Turun ke generasi selanjutnya, ada renovasi yang dilakukan sekitar tahun 2010 tapi hanya penambahan untuk ruangan smoking area," jelas Aldi Yonas, penerus generasi ke-4 Kopi Purnama pada detikJabar, Rabu (25/5/2022).
Selain mempertahankan bangunan dan interiornya sejak dulu, menu Kopi Purnama juga masih sama. Dua menu andalannya, roti srikaya dan kopi susu.
Semua bahan baku makanan di sini dibuat sendiri dengan resep khusus. Tak heran kalau kelezatannya masih sama sejak 1930. Pada roti srikaya, teksturnya begitu lembut dengan paduan selai srikaya homemade yang manis gurih.
Sementara kopi susunya memiliki rasa kopi cukup kuat, namun pas diimbangi dengan susu. Tidak terlalu pahit, terlalu asam, atau terlalu manis.
"Menu sejak tahun 1930 kami pertahankan, yakni Roti Srikaya dan Kopi Susu yang olahannya beda dari kafe lain. Kami juga berusaha menambahkan beberapa menu kekinian seperti Singkong Keju dan Rujak Cireng untuk menarik generasi muda. Tetapi untuk minuman kami sangat menjaga agar tetap otentik, sehingga menu kekinian seperti matcha mungkin bukan target menu baru untuk kami," ujar pria berusia 33 tahun ini.
Generasi Keempat Lanjutkan Bisnis Keluarga
Meneruskan bisnis keluarga sejak zaman dahulu menjadi tantangan bagi Aldi. Kesuksesan yang telah berhasil dipertahankan oleh sang ibu sebagai generasi ketiga, coba untuk diikuti meski badai pandemi Covid-19 sempat datang menguji.
"Perubahan generasi menurut saya cukup berat karena saya harus kenalan dengan mereka yang sudah langganan dan kenal dengan mama saya, ditambah harus belajar dari awal mempertahankan resep keluarga. Saat saya mencoba untuk mengelola, datang pandemi yang sempat membuat Kopi Purnama tutup lama. Kami mulai bangkit lagi setelah boleh take away, ternyata masih banyak yang kangen jadi beli lewat online," tutur bungsu dari dua bersaudara tersebut.
Aldi cukup lega usaha keluarganya mampu melewati badai pandemi. Protokol kesehatan hingga kini ia galakkan agar pembeli nyaman dan terus kembali datang. Ia juga masih terus belajar agar tak kalah dari coffee shop kekinian, dengan pendekatan melalui sosial media dengan pasar anak muda.
"Yang pasti saya senang bisa menarik generasi baru yang masih muda-muda. Alhamdulillah antrean masih selalu ramai di jam 06.30-10.00 WIB kebanyakan mau sarapan atau sekadar penasaran dengan Kopi Purnama. Sampai tutup pukul 21.00 WIB, masih tetap ramai karena kami juga suguhkan aneka makanan berat untuk santap malam," ungkap lulusan studi desain grafis di negeri jiran itu.
Baca Juga: Pencinta Kopi! 5 Tempat Ngopi Legendaris di Bandung Ini Layak Dicoba
Disambangi Hotman Paris hingga Ridwan Kamil
Mempertahankan keaslian serta berusaha memperkenalkan keunikan citarasa, membuat kedai ini tak pernah sepi pengunjung. Dari dalam kota maupun luar kota, datang dengan teman-teman maupun keluarga, semua penasaran dengan suguhan roti srikaya yang lembut dan kopi susunya.
"Kebetulan saya sering ada urusan kerja di Bandung, setiap ke Bandung pasti mampir kesini. Hari ini istri ada pekerjaan dan anak harus sekolah online, jadi kami mampir dulu pagi-pagi. Awal tau Kopi Purnama dari internet dan penasaran, saat coba ternyata roti srikaya dan buburnya memang enak ya rasanya khas," tutur Michael (39) yang datang dari Jakarta.
Bahkan karena cita rasanya yang terkenal, Kopi Purnama sering didatangi pejabat dan artis-artis ternama hingga tak terhitung jumlahnya. Seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istri, Ketua Umum PSSI Moch Iriawan, Meriam Bellina, Hotman Paris, Happy Salma, mendiang Bondan Winarno, dan masih banyak lagi.
"Kalau pejabat seperti Kang Emil pernah bawa Dubes Inggris ke kedai, mereka telepon dulu untuk reservasi tempat agar tidak perlu antre karena waktunya terbatas. Kalau artis kebanyakan tetap antre, seperti Hotman Paris kemarin tetap antre meski ramai juga pengunjung kami hari itu," cerita Aldi diiringi tawa.
Baca Juga: Kopi Purnama Bandung, Pertahankan Rasa Otentik Sejak 1930
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
(adr/adr)