Bicara soal kuliner seakan tak ada habisnya. Masing-masing daerah di Indonesia pasti memiliki makanan khasnya yang lezat seperti yang terdapat pada Kedai Asih Bogor milik Dharani Kandahsari.
Cita rasa kuliner Indonesia yang berpadu dengan rasa peranakan Tionghoa ini membuat makanan yang ada di kedai yang sudah berdiri sejak 34 tahun ini semakin khas. Produk kuliner yang ada di Kedai Asih Bogor salah satunya ada Chinese food, keripik kentang ebi, roti gambang, donat dan roti manis.
Dharani mengatakan Kedai Asih Bogor juga pernah menjadi salah satu tempat favorit di akhir 80-an hingga pertengahan 1996 di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Bogor pada saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 1988 memang usaha orang tua. awal buka di pusat perbelanjaan Internusa Plaza Bogor yang mana pada saat itu Mall pertama dan terbesar saat itu di Kota Bogor." kata Dharani pada detikcom baru-baru ini.
Produk yang dijual di Kedai Asih Bogor per bulannya bisa sampai 50 sampai 100 porsi dengan total pendapatannya Rp 3 sampai Rp 5 juta. Sempat adanya kebijakan pemerintah yang membuat tidak bisa dine-in karena pandemi, ia pun kemudian berinisiatif untuk merambah bisnis online dan lahirlah inovasi produk baru yang dikemas bernama Jajanan Sigembul.
"Untuk makannya sendiri belum bisa bisa dine-in atau makan di tempat ya. Dan yang online juga kita baru mulai," ucap Dharani saat ditanya strategi penjualan selama pandemi.
![]() |
Tidak hanya itu, produk yang ada di Kedai Asih Bogor, yakni Jajanan Sigembul juga merupakan pilihan yang tepat untuk dijadikan hampers pas lebaran atau dapat juga disajikan sebagai kue lebaran nanti.
Dalam merintis usahanya, ia menggunakan strategi promosi di media sosial dengan memberikan promo spesial pada saat momen-momen tertentu agar dapat sampai ke target pasar. Selain itu, Dharani juga mengikuti program pengembangan bisnis kuliner 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' persembahan detikcom dan Kraft Heinz Food Service.
Dharani mengatakan pihaknya mengikuti program ini karena ingin menambah wawasan agar tidak stuck tentang bisnis kuliner yang ia kembangkan dan yang terpenting mendapatkan peluang untuk peningkatan penjualannya.
"Untuk meningkatkan penjualan usaha kuliner dan melestarikan cita rasa kuliner yang sudah berdiri sejak 1988. Siapa tahu kan, dengan promosi lewat media sosial dan teknologi saat ini berkembang banyak memberikan dampak yang signifikan," Kata Dharani saat ditanya mengenai pengalamannya mengikuti program tersebut.
Ia berharap selama mengikuti program tersebut ilmu yang didapat dapat berguna dan bermanfaat yang kemudian diterapkan secara langsung dalam bisnis kulinernya.
(ads/ads)