Nasi kapau sedikit berbeda dengan nasi padang. Racikan nasi dengan sayur dan beragam lauk pauk ini berasal dari sebuah nagari atau desa bernama Kapau.
Sering dianggap sama, nasi kapau dan nasi padang sebenarnya berbeda. Nasi kapau disebut sejarawan Fadly Rahman sebagai racikan asli (genuine) dari nasi padang yang umum dikenal sekarang.
Pembeda antara nasi kapau dan nasi padang ada pada penyajian lauk hingga pilihan sayur dan lauknya. Biasanya lauk-pauk nasi kapau ditaruh dalam wadah besar, kemudian disusun bertingkat dengan posisi penjual lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sayurnya, nasi kapau dilengkapi gulai kapau yang lebih lengkap. Lalu pilihan lauknya juga lebih beragam dan unik seperti gulai tambusu, ikan mas bertelur, hingga rendang daka-daka.
![]() |
Membicarakan asal-usulnya, nasikapau 'lahir' dari NagariKapau, salah satu desa/kampung kecil di KecamatanTilatangKamang, Kabupaten Agam,Bukittinggi. Berjarak 4 kilometer dari ibu kota kecamatan dan sekitar 74 kilometer dari ibu kota kabupaten.
Hampir tidak ada yang istimewa di kampung ini. Alamnya nan indah, sama halnya dengan nagari-nagari atau kampung lainnya di Tanah Minang. Sebagian besar lanskap kampung ini adalah sawah.
Luas nagari Kapau tercatat 5,54 kilometer persegi atau 5,78 persen dari luas wilayah Kecamatan Tilatang Kamang. Jumlah penduduk nagari yang terdiri dari 12 jorong atau kampung itu, terdata 3.129 jiwa pada 2019 silam.
Sebagian besar warga Kapau berprofesi sebagai petani. Ada juga yang menjadi pedagang, terutama penjual makanan, tetapi jumlahnya sedikit.
Makanan yang paling terkenal dari daerah ini tentu saja adalah nasi kapau. Namun jumlah pedagang nasi sesungguhnya dari daerah ini hanya sedikit.
![]() |
Meski hanya sebagian kecil penjual, namun namakapau sudah sangat terkenal. Rumah makan dan restorankapau bertebaran di berbagai pelosok nusantara. Nama nasikapau juga kian populer dengan andalan gulai nangkanya yang menggugah selera itu.
Nama nasi kapau sendiri dipakai oleh para pedagang generasi pertama untuk membedakan jualan mereka dengan nasi padang lainnya.
Nama itu terus dipakai oleh setiap pedagang yang benar-benar berasal dari Kapau atau hanya punya hubungan kekerabatan dengan Nagari Kapau.
Di Nagari Kapau sendiri, sangat sedikit penduduknya yang berjualan nasi. Hanya ada 7 tempat makan, itu pun dengan tampilan sederhana.
Gulai kapau tentu saja sudah ada sejak adanya Nagari Kapau. Tapi kepopulerannya di kalangan masyarakat luar Kapau berkembang secara bertahap.
![]() |
Sampai di sekitar akhir era 1960-an, gulaikapau dijajakan ke kampung-kampung atau diletakkan dalam periuk di atassenggan rotan yang dijunjung di kepala. Yang unik dari nasikapau sesungguhnya adalah penyajian makanan ini.
Tidak seperti di restoran, setiap lauk atau gulai nasi kapau ditempatkan dalam wadah besar bersusun-susun yang diletakkan di antara bangku tempat para pembeli makan dengan si penjual. Untuk menyendok gulai digunakan sendok dari batok kelapa bertangkai panjang, karena di antara susunan panci-panci gulai itu ada jarak yang terlalu jauh untuk dijangkau tangan.
Sejarawan Fadly Rahman mengungkapkan, penyajian nasi kapau saat ini tak berbeda dari zaman dulu. Puluhan lauk ditaruh di wadah, kemudian disusun bertingkat dengan posisi penjual nantinya lebih tinggi.
"Kemudian masyarakat makan berguyub bersama. Pedagang dan penikmat makanan juga saling berinteraksi," kata Fadly.
Kata Fadly, nasi kapau diperkirakan sudah ada sejak abad 19, ketika zaman kolonial. Jejaknya beriringan dengan tradisi merantau dan berdagang di kalangan masyarakat Minang. Kala itu, para wanita yang ditinggal suaminya merantau, mendirikan usaha rumah makan.
Baca Juga: Ini Filosofi di Balik Susunan Lauk Nasi Kapau yang Bertingkat
Mereka menawarkan nasi dan aneka lauk khas Minang, namun ada beberapa jenis lauk yang hanya ada di Kapau seperti gulai kapau dan tambusu. Selain dijual di wilayah Kapau, para wanita ini juga membuka warung cukup jauh dari wilayah asalnya. Fadly menyebut warung-warung nasi kapau banyak terlihat di Pasar Payakumbuh pada tahun 1911.
![]() |
Soal ciri khas tampilan nasikapau yang disusun bertingkat, antara lain bisa dilihat di kedai-kedai nasikapau di Pasar Lereng KotaBukittinggi, sekitar delapan kilometer dari NagariKapau. Tempat itu dikenal dengan nama LosLambuang.
Salah satu kedai nasi yang cukup terkenal disini adalah kedai nasi kapau Uni Lis. Nasi kapau di tempatnya sudah dijajakan selama tiga generasi. Penikmat nasi kapau buatan Uni Lis kebanyakan juga adalah para pesohor di negeri ini.
"Yang paling khas itu ya tambunsu. Tidak semua penjual nasi di Sumatra Barat yang ada tambunsunya. Hanya ada di nasi kapau," ujar Nurfida, karyawan Uni Lis. Nurfida menyebut, Nasi Kapau Ni Lis mulai buka pada pukul 9 pagi, setiap hari.
![]() |
Gulaikapau sangat khas dengan warnakunyitnya. Rasanya juga gurih dan lumayan pedas. Sayur gulai terdiri dari potongan nangka muda, rebung, kol, pakis, kacang panjang dan jengkol dalam kuah yang tidak terlalu kental.
Menu khas lainnya adalah gulai tunjang atau kikil, serta usus yang merupakan campuran telur dan tahu yang dilumatkan. Selain itu, tentu saja ada masakan lain yang tak kalah nikmat, mulai dari dendeng balado sampai ayam rendang.
Bagi para penikmat makanan Minang, nasi kapau adalah pilihan tersendiri. Dari kualitas rasa, nasi kapau tampil beda. Hal ini pun diakui jujur oleh pelanggan nasi kapau. Dalam nasi kapau, lauk pauknya dimasak dengan bumbu-bumbu alami yang dibuat langsung dari bahan-bahan segar.
"Bagi saya, masakan Minang terbaik. Nasi Kapau terasa lebih nikmat. Bumbunya nendang. Segar dan alami," kata Frida, salah satu konsumen nasi kapau.
Frida mengaku selalu menyempatkan diri ke Los Lambuang jika berkunjung ke Bukittinggi. Untuk apa lagi, kalau bukan menikmati nasi kapau. Tak lengkap menjelajah Ranah Minang khususnya Bukittinggi, tanpa menikmati nasi kapau yang memiliki cita rasa khas ini.
Baca Juga: Melihat Nagari Kapau, Asal Nasi Kapau yang Kian Populer Itu
(raf/adr)