Renyah Manis! Borondong Pak Ara yang Legendaris dari Majalaya

Yuga Hassani - detikFood

Senin, 04 Apr 2022 15:30 WIB

Bandung -

Dari Majayala, Kabupaten Bandung ada camilan manis yang enaknya bikin nagih! Namanya Borondong Pak Ara yang sudah dijajakan sejak tahun 1952.

Jalan-jalan ke Majalaya, kamu bisa mencicipi kulinernya yang khas. Dari kategori camilan, mampirlah ke Toko Borondong Pak Ara (AA) untuk mencicipi borondong legendaris yang kelezatannya tak lekang oleh zaman.

Anak Pemilik Toko Borondong Pak Ara, Rifaldi Rais (20) mengatakan borondong tersebut telah ada sejak 1950-an. Bahkan, menurutnya saat ini telah memasuki generasi kelima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Borondong sendiri merupakan camilan berbahan gabah beras ketan yang dibalut gula merah cair. Rasanya renyah manis dan biasa dinikmati sebagai 'teman' minum teh hangat.

Borondong merupakan makanan khas dari Majalaya, Kabupaten Bandung. Salah satu pusat oleh-oleh borondong yang terkenal adalah Toko Borondong Pak Ara (AA). Foto: Yuga Hassani

"Borondong ini dari tahun 1952. Pokoknya udah turun temurun, saya aja udah generasi kelima," ujar Rais saat ditemui di tokonya, Jalan Alun-alun Timur No. 50 Majalaya, Kabupaten Bandung, Minggu (3/4/2022).

Rais menjelaskan, saat ini di tokonya menjual berbagai borondong dan opak. Harga pun bervariatif.

"Di sini kami menjual ada borondong, opak bakar, opak sangrai, kalontong, borondong enten. Kalau gorengannya ada ranginang, rangining, larered dan balendong," katanya.

"Harga borondong ini bermacam-macam berkisar dari Rp5 ribu sampai Rp40 ribu," tambahnya.

Rais menjelaskan Toko Borondong Pak Ara hanya ada di Alun-alun Majalaya. Menurutnya, toko ini sudah dijalankan turun-temurun dari generasi pendahulunya.

Borondong merupakan makanan khas dari Majalaya, Kabupaten Bandung. Salah satu pusat oleh-oleh borondong yang terkenal adalah Toko Borondong Pak Ara (AA). Foto: Yuga Hassani

"Kalau borondong ini memang cuma ada di sini aja. Jadi tidak membuka cabang. Soalnya ini membuatnya turun-temurun di sini. Kalau borondong ini tidak menjual secara online, kalaupun online hanya menggunakan WA aja. Jadi yang kenal-kenal aja," ucapnya.

Dia mengungkapkan, borondong di tokonya telah dijual ke beberapa wilayah di Indonesia. Namun, kata dia, yang terbanyak adalah di wilayah pulau Jawa.

"Karena borondong ini oleh-oleh khas Majalaya, jadi penjualannya kebanyakan ke luar kota. Pernah ngejual ke Palembang, Banten dan sekitar pulau Jawa lainnya," tuturnya.

Rais menambahkan, penjualan borondong di hari pertama Ramadan belum berdampak signifikan. Menurutnya, kenaikan penjualan biasanya terjadi pada Lebaran.

"Bulan Ramadan pertama penjualan masih landai, enggak tahu lah kalau nanti menjelang Lebaran. Biasanya kalau Lebaran selalu ramai penjualannya," pungkasnya.