Meskipun restoran ramen menuliskan, 'no pork no lard' belum tentu ramennya halal. Ada pula kejadian kocak saat beli ketan bubuk yang dibungkus kertas bekas penelitiannya sendiri.
Ramen merupakan makanan khas Jepang yang populer di Indonesia. Restoran ramen di Indonesia pun dapat dikatakan menjamur. Kebanyakan, restoran tersebut menjelaskan, 'no pork no lard'. Namun jangan terkecoh, belum tentu restoran yang menuliskan hal itu adalah halal.
Mie instan dikenal dengan proses memasaknya yang mudah dan praktis. Namun ternyata, ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan banyak orang ketika sedang memasak mie. Hal itu berkaitan dengan durasi memasak dan campuran kondimen lainnya.
Di Indonesia sudah menjadi hal umum di mana makanan dibungkus menggunakan kertas. Ada kertas khusus untuk membungkus makanan, tetapi ada pula yang menggunakan kertas lainnya termasuk kertas bekas penelitian orang. Seperti yang dialami oleh pengguna TikTok ini.
Berikut tiga berita terpopuler detikFood yang menarik perhatian kemarin (31/03):
1. Restoran Ramen Tak Halal
Melalui video TikToknya, kreator konten Dian Widayanti membeberkan tentang restoran ramen yang belum tentu halal meskipun sudah menuliskan kalimat, 'no pork no lard'.
Itu artinya ramennya tidak menggunakan daging babi dan minyak babi. Namun, menurut Dian itu tidak bisa jadi patokan, seba ada restoran ramen yang menggunakan kuah tonkotsu dari tulang babi.
Selain itu, bisa jadi restoran menggunakan miso yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai dan garam yang mengandung alkohol. Begitu juga dengan pengguna shoyu yang mengandung alkohol.
Baca Juga: Restoran Ramen 'No Pork No Lard' Belum Tentu Halal, Ini Sebabnya
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(raf/odi)