Dalam beberapa pekan terakhir, wilayah Jabodetabek diguyur hujan ringan hingga deras. Saat mendung dan hujan seperti sekarang ini, paling enak menyantap hidangan yang berkuah.
Selain bakso, kamu juga bisa menikmati tekwan yang kenyal dan gurih untuk menghangatkan badan. Buat yang belum tahu, tekwan merupakan sajian ikonik dari Kota Palembang. Bentuknya seperti bola-bola kecil yang dibuat dari campuran ikan dan tepung sagu.
Biasanya tekwan dihidangkan dengan siraman kuah bening dan segar dari kaldu udang atau ikan. Tidak ketinggalan bahan pelengkap lainnya, seperti suun, sedap malam, bengkoang dan irisan jamur kuping. Slurrp! Dijamin sedap, apalagi kalau dimakan bersama nasi hangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ingin menikmatinya, tinggal mampir ke rumah makan yang menyediakan pempek khas Palembang. Bahkan beberapa toko sudah menawarkan menu ini dalam bentuk kemasan, sehingga praktis, tahan lama dan bisa dibuat di rumah. Inovasi Tekwan eMak instan misalnya, yang dikembangkan oleh Ratih Wahyu Sunita.
Di sini tersedia tekwan original dengan varian kuah yang terdiri dari beberapa level. Ada kuah level rich dengan rasa kaldu udang yang pekat dan ekstrak udang lebih banyak. Cocok untuk kamu pecinta seafood. Selain itu, ada level light dengan kaldu udang yang lebih sedikit, dan level MILD yang tidak mengandung ekstrak udang.
Tidak hanya itu saja, ada pula varian rasa tomyum. Gurihnya ikan tenggiri berpadu sama pedasnya kuah, seger banget! Tapi, kalau kamu nggak terlalu suka rasa amis, jangan khawatir. Tekwan eMak juga punya varian rasa kuah gurih yang terbuat dari ekstrak ayam.
Selain enak, harga Tekwan eMak instan juga terbilang ramah di kantong, lho. Kamu cukup mengeluarkan uang Rp 25 ribu untuk membeli 1 kemasannya. Informasi lebih lanjut bisa kunjungi laman Instagram @tekwanemak.official.
Ratih mengatakan, bisnis Tekwan eMak muncul karena keinginan untuk mengembangkan usaha sendiri. Selain itu, dia juga ingin mengajak generasi muda untuk lebih mengenal kuliner tradisional khas Nusantara. Oleh karena itu, dia yang memiliki background pendidikan analis farmasi dan makanan mencoba berinovasi dengan menyulap tekwan dalam bentuk instan siap masak yang praktis dan modern.
![]() |
"Kami memulai di Agustus 2020. Bermula dari keinginan owner untuk resign PNS dan mewujudkan impian berdaya, berkarya dan bermanfaat bagi banyak orang terutama sesama perempuan meski dari rumah," ujarnya kepada detikcom.
Dikatakan Ratih, membangun bisnis di masa pandemi tidaklah mudah. Karena daya beli masyarakat yang menurun, dan menyebabkan merosotnya omzet hingga 50%. Kendati demikian, dia tetap bersyukur karena saat pandemi produknya bisa tetap terjual hingga 1.000 pack, dengan omzet mencapai Rp 10 juta.
"Dengan segala keterbatasan yang ada, kami menjalankan usaha ini dengan konsep online melalui media sosial dan marketplace," jelasnya.
Demi mendorong perkembangan usaha kulinernya tersebut, Ratih juga ikut berpartisipasi dalam program Kembangkan Bisnis Kulinermu dari Kraft Heinz Food Service dan detikcom. Harapannya dia bisa menambah ilmu seputar bisnis kuliner, serta memperluas jaringan.
"Semoga saya dapat dapat memperbaiki sistem yang berjalan dari insight yang diperoleh. Selain itu juga dapat memperoleh jaringan supplier bahan baku terpercaya, berkualitas dengan harga yang affordable," pungkasnya.
(akd/akd)