Minum ngopi memang kurang nikmat bila tak ditemani oleh sebuah camilan manis maupun gurih. Sebut saja beberapa camilan dari gorengan, kacang-kacangan, hingga roti bisa jadi teman saat menyeruput segelas kopi.
Selain itu, pisang goreng juga jadi salah satu camilan tradisional yang tak bisa dilewatkan untuk dijadikan teman ngopi. Tapi bila kamu bosan dengan pisang yang itu-itu saja, ada nih satu pilihan yang bisa jadi rekomendasi yaitu pisang goreng madu.
Camilan manis ini dibuat oleh PT Raka Lingkar Rasa yang punya sebuah kafe yang diberi nama YOMS. Kafe ini menyediakan kopi beserta camilan unggulannya yaitu pisang dan nangka goreng madu. Terdengar enak bukan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik PT Raka Lingkar Rasa Agus Budiono Pikanto mengatakan usaha yang dibuka Oktober 2019 tersebut mempunyai visi ingin mengangkat kembali budaya Indonesia minum kopi ditemani makan pisang goreng. Ia melihat saat ini coffee shop lebih banyak mengangkat western, pastry dan lain-lain.
"Selain itu Pisang Madu merupakan produk yang sangat diterima masyarakat namun belum banyak dijual, hanya daerah Jakarta. Kami pun membuat PiNang Madu yaitu pisang dan nangka yang digoreng menjadi satu aromatik sekali dan belum pernah ada," imbuh Agus dalam keterangan yang diterima detikcom
Agus menjelaskan pihaknya menggunakan madu berkualitas dan bahan baku yang sehat untuk menciptakan gorengan naik kelas dan sehat. Pihaknya pun mau mengangkat pisang karena diterima semua kalangan baik muda, tua, ekonomi biasa sampai middle up dan long lasting produk.
"Kami mengembangkan juga keripik pisang madu dan kopi pisang madu yang sebelumnya belum pernah ada," tuturnya.
Meski begitu, akibat pandemi usaha yang dimotori oleh Agus ini harus mengalami penurunan dine in sebanyak 70%. Ia pun belum sempat melakukan branding ataupun marketing karena sudah terkena pandemi.
![]() |
Walau begitu, bisnis ini langsung mencoba untuk berjualan secara online meski belum terlalu efektif karena belum terlalu paham dengan strategi marketingnya. Gayung bersambut, ternyata diberikan jalan yang cukup mudah dan banyak pesanan hampers saat lebaran.
"Yang menarik dibukakan jalan dibantu Tuhan saat lebaran ada yg pesan hampers dan coba keripik pisang madu kami. Lalu dilirik untuk ekspor ke Mesir. Karena keadaan pandemi yg ternyata lama kami berpikir mau mulai masuk retail keripik pisang madu kita dan frozen pisang madu dan pinang madu. Sebelumnya di retail frozen pisang madu belum ada, adanya nugget, risol, atau nugget pisang," ungkapnya.
Saat ini, usaha yang dimiliki oleh Agus bisa memproduksi 5.800-600 dalam satu bulan dengan omzet yang bisa ia raih sekitar Rp 70 juta dalam satu tahun. Meski usaha yang ia jalani sudah mulai meningkat, ia pun berharap bisnisnya masih bisa berkembang lagi.
Ia pun memutuskan untuk mengikuti program Kembangkan Bisnis Kulinermu dari Kraft Heinz Food Service. Dengan mengikuti program ini, ia berharap bisa berkembang bersama Kraft, karena ia mengakui pihaknya merupakan UMKM yang benar-benar baru di dunia F&B yang sebelumnya tidak ada pengalaman.
"Bisa memberikan produk pisang nangka madu berkualitas bagi seluruh rakyat indonesia, produk pisang nangka madu keju kraft bisa booming diminati masyarakat di mana saja. Ekspor juga semakin meningkat karena branding jadi lebih besar negara-negara luar jadi lebih trusted dengan produk kami ,memberi semangat bagi para pelaku UMKM untuk bisa berkembang dan kreatif. Mohon dibantu dalam mengembangkan produk, branding, dan marketing," ucapnya.
(akd/ega)