Nama panekuk mungkin jarang terdengar. Padahal, hampir di seluruh dunia memiliki versi panekuk tersendiri. Seperti halnya, pancake di Amerika atau crepes di Prancis.
Namun, berbeda dari keduanya, kue asal Belanda ini terbuat dari terigu, telur, gula, dan susu. Panekuk juga biasanya memiliki ketebalan lebih tipis dibanding pancake, namun tak sekering crepes.
Biasanya, panekuk sering disajikan dengan vla atau sirup maple dan disantap saat sarapan. Namun, saat ini panekuk tak hanya disajikan untuk sarapan atau camilan, melainkan sebagai hampers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Theresia Firstianti Santoso menjadi salah seorang yang memanfaatkan peluang hampers panekuk dengan nama 'Panekuku'. Ia mengatakan usaha ini berawal karena adanya dampak pandemi terhadap pekerjaannya.
"Awalnya karena dampak pandemi, terdapat pengurangan pegawai di tempat kerja, jadi coba-coba menawarkan kue panekuk dan brownies ke teman dan tetangga. Dan akhirnya memutuskan mencoba membuka usaha online dari bulan Mei 2020," ujarnya kepada detikcom.
Instagram/Panekuku
Lebih lanjut, Theresia menambahkan Panekuku menjual berbagai macam panekuk seperti cokelat, vanilla, dan green tea yang dibandrol seharga Rp 80 ribu - Rp 90 ribu. Dari berbagai rasa tersebut, panekuk cokelat menjadi yang terfavorit.
"Ini nih yang paling best seller! Rasa yang paling banyak orang suka, cokelat. Ditambah rhum lebih mantap. Pas banget nih buat kasih teman, kerabat, keluarga," tulisnya melalui akun Instagram/panekuku.
Hingga saat ini, Theresia menyebut bisnisnya cukup diminati banyak orang. Pendapatan rata-rata dalam sebulannya pun telah mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Namun, adanya PPKM menyebabkan dirinya kesulitan mencari kurir dan bahan baku.
Untuk meningkatkan bisnisnya, ia pun mencoba membuat hampers-hampers untuk memenuhi kebutuhan konsumen saat mengirimi kerabat/teman yang ulang tahun atau momen lain. Tak hanya itu, ia juga mengikuti program Kembangkan Bisnis Kulinermu dari detikcom dan Kraft Heinz Food Service untuk mendapatkan berbagai ilmu bisnis kuliner.
"Ingin mendapatkan lebih banyak ilmu untuk menyusun strategi mengembangkan usaha agar lebih baik ke depannya. Saya harap usaha semakin berkembang dan melakukan lebih banyak inovasi baik dari segi produk, pelayanan, dan sebagainya," tandasnya.
(ega/ega)