Tawarkan Aneka Varian Rasa, Dimsum Ini Terjual 700 Porsi Sebulan

Tawarkan Aneka Varian Rasa, Dimsum Ini Terjual 700 Porsi Sebulan

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFood
Kamis, 06 Jan 2022 10:05 WIB
Instagram/do_eat_dimsum
Foto: Instagram/do_eat_dimsum
Jakarta -

Dimsum merupakan makanan khas penduduk China yang terbuat dari campuran daging dan tapioka, serta dibungkus kulit pangsit. Meski sekilas terlihat mirip seperti siomay Bandung, dimsum memiliki perbedaan rasa, bahan, serta saus.

Dimsum biasanya terbuat dari daging udang dan daging ayam, atau bahkan keduanya. Selain itu, dimsum juga dilengkapi dengan saus sambal khusus dan chili oil, yang semakin menambah cita rasa. Berkat perpaduan ini, tak heran dimsum kini banyak digemari masyarakat Indonesia di berbagai wilayah.

Tina Apriliyani, menjadi salah satu pencinta kuliner dimsum. Sayangnya, dirinya sulit menemukan dimsum yang pas di lidahnya. Dari sinilah akhirnya ia mencoba menghadirkan Do Eat Dimsum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berawal dari susahnya nyari makanan yang rasanya sesuai di lidah, mencoba menghadirkan makanan yang rasanya lebih baik dari yang ada. Mulai (jualan) dari bulan Maret 2021," katanya kepada detikcom.

Berbeda dari dimsum pada umumnya, Aprilia mengkreasikan dimsum dengan berbagai varian dan topping. Tak hanya itu, dirinya juga menggunakan kulit pangsit kuning.

ADVERTISEMENT

Di Do Eat Dimsum, konsumen bisa memilih aneka dimsum seperti siomay ayam, siomay udang, siomay kepiting, siomay nori, hingga siomay mozarella. Ada juga lumpia kulit tahu ayam, lumpia kulit tahu udang, ekado, hingga kumis naga.

Instagram/do_eat_dimsum Foto: Instagram/do_eat_dimsum

Selain punya berbagai varian dimsum, Do Eat Dimsum juga menawarkan harga yang terjangkau, yakni Rp 14 ribu - Rp 15 ribu. Dengan varian yang banyak dan harga yang terjangkau, Do Eat Dimsum bisa menjual hingga 700 porsi dalam sebulan. Omzet yang dimiliki pun bisa mencapai Rp 11 juta sebulannya.

Namun, di tengah pandemi, Aprilia mengatakan penjualannya cukup ikut terdampak. Mengingat dirinya kerap kesulitan mendapatkan driver di jam-jam tertentu.

"Iya, penjualan untuk dine in berkurang. Dan penjualan di online pun berkurang karena jika ada orderan di atas jam 20.00 sulit mendapatkan driver," paparnya.

Untuk meningkatkan bisnisnya, ia pun menerapkan promo-promo online dan mengikuti program Kembangkan Bisnis Kulinermu dari Kraft Heinz Food Service. Aprilia berharap melalui upaya ini bisnisnya dapat ikut berkembang.

"Tujuan ikut program ini agar bisnis yg saya jalankan bisa cepat berkembang dengan mendapatkan ilmu-ilmu baru dari program detikcom x kraft heinz, jauh lebih banyak mendapatkan ilmu ilmu bisnis baru yg sangat bermanfaat. Semoga bisnis saya bisa lebih dikenal banyak orang," tutupnya.




(akn/ega)

Hide Ads