Manisnya Bisnis Pisang Tanduk Goreng, Omzetnya Tembus Rp 350 Juta/Bulan

Manisnya Bisnis Pisang Tanduk Goreng, Omzetnya Tembus Rp 350 Juta/Bulan

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFood
Jumat, 31 Des 2021 17:23 WIB
pisanggorengtanduksukunarty
Foto: Instagram/pisanggorengtanduksukunarty
Jakarta -

Gorengan memang jadi salah satu jajanan yang menggiurkan. Selain gurih, jajanan yang satu ini juga murah dan mudah ditemukan.

Bicara soal gorengan, saat ini ada banyak varian gorengan yang bisa ditemukan. Salah satunya seperti pisang goreng tanduk. Berbeda dari gorengan pisang pada umumnya, pisang goreng tanduk memiliki ukuran lebih jumbo dan terasa lebih manis dan legit.

Meski demikian, membuat pisang goreng tanduk sebenarnya tak jauh berbeda dengan pisang goreng lainnya. Pisang tanduk terlebih dahulu dibelah dua, lalu dicelup ke dalam adonan tepung. Kemudian, pisang digoreng hingga matang atau cokelat kekuningan. Untuk menambah rasa, biasanya pisang juga diberi sedikit wijen agar lebih gurih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasa manis, gurih, dan legit pisang tanduk membuat jajanan yang satu ini sangat digemari oleh banyak orang. Bahkan, jajanan ini juga membawa peluang untuk dijadikan bisnis kuliner. Salah satunya seperti yang dilakukan Rifa, pemilik Pisang Goreng Tanduk Sukun Arty.

Rifa mengatakan bisnis pisang goreng tanduk miliknya telah didirikan sejak tahun 2019. Meski awalnya hanya menjual pisang tanduk saja, kini Rifa juga memperbanyak varian gorengan mulai dari sukun, cireng, molen, hingga mendoan.

ADVERTISEMENT

"Mulai jualan sejak 2019. Saat ini telah memiliki lebih dari 35 lokasi outlet di Jakarta," ujarnya kepada detikcom.

Dengan jumlah outlet yang cukup banyak, dalam satu bulan dirinya bisa menjual hingga 4 ton pisang. Omzet yang dihasilkan pun tak main-main, yakni mencapai hingga Rp 350 juta per bulan.

Meski usahanya telah laris manis, Rifa mengaku masih terus berupaya untuk meningkatkan bisnisnya. Sebelumnya, ia pun sempat mengikuti program Kembangkan Bisnis Kulinermu persembahan Kraft Heinz Food Service dan detikcom. Tak hanya itu, dirinya juga mengembangkan usahanya melalui toko online.

"Alasan ikut program ini untuk meningkatkan akselerasi bisnis. Untuk mengembangkan bisnis, saya melakukan penjualan online dan mengembangkan kemitraan," pungkasnya.




(akn/ega)

Hide Ads