Kalau ke Lombok, NTB, jangan lewatkan untuk mampir ke Desa Wisata Tetebatu. Ada sayur olah-olah yang gurih segar wajib untuk dicicipi.
Desa Tetebatu yang berlokasi di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, NTB ini merupakan desa terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Pasalnya, Desa Wisata Tetebatu masuk menjadi salah satu nominasi Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) tahun 2021.
Desa ini memiliki kekayaan alam yang indah. Udaranya segar, persawahan, air terjun, hingga adat istiadat yang masih terpelihara baik. Selain itu, ada masakan khas berupa sayuran yang rasanya lezat, yaitu Sayur Olah-olah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim detikFood dan rekan redaksi lainnya berkunjung ke Desa Tetebatu dalam rangkaian Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika untuk membuktikan keindahan dari desa yang masuk nominasi Best Tourism Village dari UNWTO.
![]() |
Sayur olah-olah adalah sayuran khas Tetebatu Lombok. Terbuat dari aneka sayuran yang direbus. Bisa terbuat dari pakis, rebung, kecipir, dan sawi putih. Warga Tetebatu biasanya juga sering menggunakan kangkung.
Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Hukum Membuat Kue Natal bagi Seorang Muslim
"Sayur olah-olah salah satu ciri khas Tetebatu. Sayur ini biasa dimakan warga sekitar," ujar Ibu Rukaiyah, warga lokal Desa Tetebatu.
Pakis yang dibuat menjadi campuran sayur olah-olah ini diambil langsung oleh warga sekitar. Biasanya mereka akan ke hutan di sore hari, karena sayuran ini memang hidup secara liar.
![]() |
"Pakis ini ngga setiap hari ada. Biasanya banyak tumbuh di hutan pas musim hujan. Warga lokal sini biasa mengambilnya di hutan pas sore hari. Nanti mereka jual lagi, seikatnya Rp 1.000," jelas Ibu Rukaiyah.
Cara membuat sayur olah-olah juga mudah. Ibu Rukaiyah juga menunjukkan cara membuat sayur olah-olah kepada detikFood (23/11).
Baca Juga: Suka Makan Pete? Ini 5 Manfaat Sehat dan Efek Samping Konsumsi Pete
Bumbunya terdiri dari cabe, garam, terasi udang, dan bawang putih. Bumbu tersebut dihaluskan dengan cara diulek. Kemudian ditumis sampai harum, lalu tuangkan santan kelapa dan masak hingga mengental.
Kuah santan ini lalu dituangkan ke sayuran yang telah direbus. Lalu, aduk semuanya sampai merata. Sayur olah-olah siap disajikan dan paling nikmat disantap dengan nasi hangat, plecing (sambal), tempe goreng, dan kari rebung khas Tetebatu.
"Kuah santan harus dimasak sampai kental. Biar rasanya lebih gurih dan enak," kata Ibu Rukaiyah.
![]() |
Sayur olah-olah memiliki rasa yang segar, namun ada sensasi gurih dari kuah santan kental. Sekilas mirip urap plecing kangkung, hanya saja bedanya disajikan dengan kuah santan kental. Tekstur sayur yang renyah juga menambah kenikmatannya.
Sayur olah-olah tak hanya menjadi santapan warga lokal, tapi juga digemari oleh turis mancanegara. Biasanya para turis minta warga lokal untuk dibuatkan sayur olah-olah.
![]() |
"Dulu sewaktu banyak turis mancanegara yang suka ke Tetebatu, pasti minta kita untuk buatkan sayur olah-olah ini. Kadang mereka juga penasaran dan coba membuat sendiri. Tapi bule-bule biasanya ngga suka pedas, jadi kita tidak pakai cabe," cerita Ibu Rukaiyah.
Baca Juga: Ini Beda Proses Pencernaan Mie Instan vs Mie Buatan Rumah
(yms/odi)