Sop di rumah makan ini bukan sembarang sop. Karena diolah dengan resep turun temurun yang bertahan kelezatannya hingga 69 tahun. Seperti apa rasanya?
Jika datang ke Makassar, Sop Cendrawasih Mas Tomo bisa jadi pilihan kuliner karena memiliki kelezatan yang jelas diakui selama puluhan tahun. Sop Cendrawasih Mas Tomo juga bukan sop sembarangan, kuliner ini sendiri diracik dengan bumbu yang diwariskan sejak 69 tahun lalu.
Seperti namanya, warung Sop Cendrawasih Mas Tomo ini terletak di Jalan Cendrawasih, Makassar. Beroperasi sejak tahun 1952, sop ini sukses bertahan hingga melintasi zaman karena dikenal memiliki cita rasa yang terus terjaga hingga kini.
detikcom sendiri berkesempatan mencicipi Sop Cendrawasih Mas Tomo ini pada Kamis (9/12/2021). Berbekal bumbu warisan pendahulunya, Sop Cendrawasih Mas Tomo memiliki kuah yang khas. Kuah sop ini memiliki tekstur kental dengan rasa yang lezat.
Tambahan daun sup, bawang goreng hingga taburan kacang goreng di atasnya kemudian menambah kesan gurih dan renyah saat kita menyantapnya.
Saat disajikan dalam mangkuk keramik sedang permukaan sop ditutupi irisan daun bawang dan bawang goreng. Aroma kepulan kuah sop yang disajikan panas ini benar-benar menggoda selera. Dilengkapi dengan bungkusan kacang goreng dan buras.
Pemilik sup ini, Hadi Sutomo alias Mas Tomo pun tak ragu berbagi bahan dari racikan sopnya. Dia dengan senang hati menjelaskannya.
"Sop ini istilahnya minimalis, minimalis pemakaian bumbunya tapi mempunyai rasa tanpa cela, istilahnya karena benar-benar pas lah," kata Mas Tomo saat berbincang dengan detikcom.
Terkait bahan dasarnya, Sop Cendrawasih Mas Tomo ini menggunakan daging sapi. Tidak hanya itu, sop ini juga punya pilihan jeroan, seperti lidah, paru, hati, jantung sehingga memberikan pilihan yang cukup mengikuti kegemaran pelanggan.
Sementara untuk kuahnya, Sop Mas Tomo terdiri dari beberapa bahan yang istilahnya tidak muluk-muluk. Mas Tomo mengatakan kesederhanaan bahan kuah menjadi alasan supnya memiliki identitas tersendiri ketika dikecap lidah.
"Bahannya ya tidak banyak, cuma merica pala, garam, kecap, micin, terus pakai campuran telur supaya kaldunya agak kental, udah, itu saja," kata Mas Tomo.
Sementara untuk topping sotonya, Mas Tomo mengatakan dirinya juga tak memakai bahan berlebihan.
"Kemudian untuk atasannya kita cuma pakai daun sop, bawang goreng, perkedel, kacang kalau mau, sederhana kan," katanya.
Selain berbagai bahan di atas, Sop Cendrawasih Mas Tomo ini juga dilengkapi buras. Buras atau lontong yang dibuat dari aronana nasi dan santan di warung Mas Tomo tersebut dikenal dengan tekstur yang lembut dengan gurih santan yang enak.
Selain itu, Sop Cendrawasih Mas Tomo juga dikenal memiliki sambal yang lagi-lagi khas karena justru dibuat dengan satu bahan saja.
"Kalau sambal, ini justru kita tidak campur. Sambal kita murni pakai cabai semua lalu kita tumis," katanya.
Terakhir, Mas Tomo menyampaikan salah satu rahasia supnya yang melegenda. Dia mengaku satu-satunya orang yang meracik bumbu sop jualannya karena merupakan warisan dari kakeknya.
"Untuk bumbu saya benar-benar perhatikan, Mas, karena cuma saya yang buat. Jadi saya itu umpamanya kalau ada pelanggan yang tidak habis (saat makan), banyak sisa, maka itu bikin saya pusing itu, ini kenapa sama bumbunya, itu saya periksa semua," katanya.
"Jadi itu gambaran lah bagaimana cita rasa sop itu saya jaga sejak saya mewarisi resep sop ini karena usaha ini warisan keluarga memang, dari kakek saya," pungkasnya.
Simak Video "Bikin Laper: Konro Bakar-Es Pisang Ijo di Jaksel"
(raf/adr)