Unik, Restoran Bento Ini Tawarkan Kombinasi Makanan Jepang-Indonesia

Unik, Restoran Bento Ini Tawarkan Kombinasi Makanan Jepang-Indonesia

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFood
Kamis, 18 Nov 2021 20:11 WIB
Sushi Isi Gado-gado
Foto: dok: Instagram/taketama.bento
Jakarta -

Kuliner bento tentu sudah tak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Berasal dari Jepang, bento merujuk pada makanan bekal yang berisi nasi dan lauk-pauk dan dimakan saat sarapan, makan siang, atau piknik.

Bicara soal bento, dua pengusaha kuliner, Faishal dan Sidig menghadirkan bento berkonsep unik. Berbeda dari bento ala Jepang, keduanya menyajikan bento yang dipadukan dengan masakan Indonesia.

"Kami memiliki usaha kuliner Taketama Bento, makanan yang dipadukan antara Indonesia dan Jepang. Awal memulai bisnis kuliner ini dikarenakan pandemi sehingga salah satu owner kami mengalami pemutusan hubungan kerja, melihat peluang bisnis kuiner yang semakin berkembang kami mencoba berkecimpung di dunia tersebut," ujarnya kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan menyesuaikan selera masyarakat Indonesia yang banyak tertarik dengan negara Jepang kami mencoba menyajikan beberapa makanan cepat saji yang bergizi, sehat dan berkualitas," tambahnya.

Di Taketama Bento, pengunjung dapat menikmati menu makanan Japindo, Japanesse-Indonesia Fusion. Salah satunya seperti sajian Sushi dengan isian gado-gado. Ada pula menu chicken karage yang disajikan dengan nasi, salad, dan keripik kentang khas Indonesia.

ADVERTISEMENT

Tak hanya menu Japindo, Taketama Bento juga tetap menyediakan menu bento ala Negeri Sakura seperti ebi furai, egg chicken roll, hingga mini inari. Dengan banyaknya variasi ini, dalam satu bulan Faishal dan Sidig dapat menjual 200 porsi per bulan dengan pendapatan Rp 7 juta.

Namun, adanya pandemi membuat penjualannya menurun. Untuk itu, ia pun merubah strategi dengan membuat akun Taketama Bento di seluruh platform digital seperti GoFood dan GrabFood.

"Iya, penjualan menurun namun kami dapat bertahan dan tidak melakukan PHK. Strategi kami tidak menerima makan ditempat, membuka semua platform penjualan digital, melakukan promosi," paparnya.

Selain itu, ia juga mengikuti program Kembangkan Bisnis Kulinermu dari detikcom x Kraft Heinz Food Service untuk mencari berbagai insight baru seputar bisnis kuliner.

"Alasan ikut program ini untuk mengembangkan bisnis dan mengenalkan bisnis kepada yang belum mengenal. Acaranya menarik dan penuh ilmu, (kami) belajar dari senior-senior yang lebih dahulu berkecimpung di dunia kuliner," pungkasnya.




(ncm/ega)

Hide Ads