Selain menjaga warisan leluhur dan kearifan lokal, warga Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, juga memiliki keunikan lain. Hampir setengah penduduknya memproduksi gula aren.
Gula aren khas Kampung adat Kuta ini biasa dijadikan sebagai oleh-oleh pengunjung. Dijual dalam satu bonjor atau satu paket berisi 10 gula yang berdiameter sekitar 10 centimeter lebih. Tapi ada juga gula aren yang dibuat menjadi gula semut.
![]() |
Di Kampung Adat Kuta ini terdapat ribuan pohon aren atau enau. Pohon ini merupakan warisan dari sesepuh terdahulu. Hal ini yang menjadikan warga sekitar memanfaatkannya untuk membuat gula aren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses pembuatan gula aren diawali dengan menyadap atau mengambil nira menggunakan lodong (bambu). Warga biasa mengambilnya pada pagi hari dan sore hari secara bergantian.
Satu lodong nira itu kemudian dimasak menggunakan tungku tradisional. Prosesnya bisa memakan waktu berjam-jam, dari pagi sampai siang. Setelah nira mengental, kemudian terus diaduk-aduk.
![]() |
Lalu dituangkan ke dalam cetakan bulat yang terbuat dari bambu. Diamkan beberapa saat kemudian gula pun siap dijual. Satu bonjor gula harganya Rp 30 ribu yang dijual kepada para pengunjung yang datang.
"Sehari-hari bikin gula, lumayan buat sehari-hari. Sudah sejak lama turun-temurun. Produksinya sendiri saja di rumah," ujar Karti (60), warga Kampung Adat Kuta, Rabu (17/11/2021).
![]() |
Karti biasa membuat gula setiap hari. Hal ini sudah menjadi rutinitasnya Suaminya mengambil air nira dari pohon aren, kemudian Karti yang memasaknya. Selain membuat gula, Karti dan suaminya juga berprofesi sebagai petani padi.
Kepala Dusun Kampung Adat Kuta Didi Sardi menjelaskan dari 258 penduduk yang menghuni 111 rumah panggung di kampung ini, hampir setengahnya memproduksi gula. Namun pada umumnya kebanyakan berprofesi sebagai petani.
![]() |
"Gula biasanya dijual ke pengunjung sebagai oleh-oleh. Ada juga yang ditampung untuk dijual ke pasar. Lebih untung dijual langsung ke pengunjung harganya lebih tinggi," jelasnya.
Gula aren khas Kampung Adat Kuta ini memiliki rasa yang manis dan tahan lama karena menggunakan daun khusus. Meski dalam proses pembuatannya tidak jauh berbeda dengan yang lainnya, hanya masih secara tradisional. Gula aren ini biasa digunakan untuk bumbu ataupun campuran bahan makanan untuk penambah rasa manis.
(sob/adr)