Berawal dari Gerobak Pinjaman, Baso Aci Akang Kini Punya 600 Karyawan

Berawal dari Gerobak Pinjaman, Baso Aci Akang Kini Punya 600 Karyawan

Yudistira Imandiar - detikFood
Rabu, 10 Nov 2021 09:00 WIB
Karyawan Geofmaxx dan Karyawan Baso Aci
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Kudapan bakso aci menjadi salah satu jajanan favorit belakangan ini. Baso Aci Akang adalah brand yang ikut mempopulerkan kudapan tersebut, sekaligus naik daun lantaran berjualan baso aci.

Brand Baso Aci Akang dibuat oleh M. Dandi Sepsaditri tahun 2018. Ide usaha ini berawal dari kegandrungan Dandi yang kini menjadi Founder & CEO Akang Group, pada baso aci kemasan yang kerap disantapnya di Garut sejak tahun 2015.

"Saya memberanikan diri untuk pindah ke Tangerang dan akhirnya mendirikan bisnis Baso Aci Akang pada tahun 2018 bermodalkan uang sebesar Rp 8 juta, gerobak pinjaman dari tetangga, dan tempat sewaan di dalam komplek perumahan yang kurang strategis," cerita Dandi, dikutip Rabu (10/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai 3 tahun beroperasi, Baso Aci Akang kini telah berhasil memiliki 108 gerai yang tersebar di Lampung, Jawa, dan Bali. Dandi mengaku bahagia lantaran bisnis yang berawal dari modal minim dan gerobak pinjaman ini menjadi semakin besar, dan turut membuka lapangan pekerjaan. Baso Aci Akang mempekerjakan lebih dari 600 karyawan.

Selain itu, Dandi menuturkan Baso Aci Akang mencoba untuk memberdayakan UMKM Lokal di sekitarnya dengan cara menjadikan UMKM tersebut sebagai pemasok tetap bahan baku dari berbagai menu hidangan Baso Aci Akang.

ADVERTISEMENT

"Buat saya, UMKM Lokal adalah pahlawan yang secara tidak langsung berjuang dalam menjaga perekonomian Indonesia. Bangga banget," cetusnya.

Dandi menyatakan bakal terus berupaya mengembangkan bisnisnya. Tak hanya mengejar keuntungan pribadi, Dandi ingin usahanya dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak orang.

"Ke depannya melalui Baso Aci Akang, saya akan membuka semakin banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia dan memberikan manfaat bagi karyawan-karyawan saya dengan memberikan akses untuk mendapatkan nafkah yang cukup serta pendidikan yang layak," ujar Dandi.

Karyawan Geofmaxx dan Karyawan Baso AciFoto: Dok. Istimewa

Di sisi lain, dalam menjalankan bisnis Baso Aci Akang, Dandi melalui berbagai rintangan. Saat bisnis Baso Aci Akang tengah menanjak, ia dihadapkan dengan pandemi COVID-19 di tahun 2020. Situasi pandemic memberikan dampak signifikan terhadap omzet Baso Aci Akang.

Tantangan tersebut dijawab Dandi dengan mengimplementasikan sejumlah inovasi. Salah satunya bermitra dengan layanan pembayaran digital ShopeePay. Dandi mengatakan ragam kampanye dan promo yang dihadirkan ShopeePay mampu merangsang minat konsumen sehingga meningkatkan pendapatan Baso Aci Akang.

"Mengadopsi layanan pembayaran digital ShopeePay menjadi salah satu upaya untuk bangkit, dan berbagai kampanye dan promo menarik yang dihadirkan ShopeePay mampu membantu mendorong jumlah transaksi pelanggan sehingga meningkatkan pendapatan Baso Aci Akang di tengah situasi pandemi," jelas Dandi.

Ia mengajak pelaku UMKM untuk terus bersemangat dan cermat melihat peluang, termasuk mengoptimalkan platform digital. Dandi memandang digitalisasi teknologi tidak hanya membuat UMKM lokal mampu bertahan, tapi juga bisa berdaya dan bermanfaat bagi komunitas sekitarnya.

(akd/ega)

Hide Ads